Ekonom Ingatkan Pemerintah Ada Potensi RI Masuk Zona Merah Covid-19
Pemerintah diminta menjalankan strategi yang tepat antara pergerakan orang, vaksinasi, dan pengobatan agar Indonesia terbebas dari pandemi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta menjalankan strategi yang tepat antara pergerakan orang, vaksinasi, dan pengobatan agar Indonesia terbebas dari pandemi Covid-19.
"Jika dilihat dari kondisi penularan Covid-19 pada awal Juni 2021, Indonesia masih berada pada zona kuning pandemi dengan risiko memburuk ke zona merah," kata Ekonom Dradjad H. Wibowo dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Rumah Tapak Paling Diminati di Masa Pandemi
Menurutnya, pemerintah pada saat ini sebaiknya melakukan pengetatan tindakan kesehatan publik (TKP), seiring di beberapa kota sudah terdapat kasus rumah sakit kewalahan menampung pasien Covid-19.
"Tingginya tingkat penularan varian Delta, analisis tentang kondisi penularan Covid-19 secara ilmiah dan akurat sangatlah krusial, agar pemerintah pusat dan daerah mampu mendisain skema TKP yang paling tepat. Sehingga jumlah kasus dapat diturunkan, namun kerusakan ekonomi dan psikologi nya dapat ditekan," paparnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Larang Zona Merah di Jateng Gelar Sekolah Tatap Muka
Menurutnya, TKP yang dijalankan secara tepat, yang diiringi dengan vaksinasi secara masif maka penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi dapat berjalan sinergis.
"Berbeda dengan lockdown yang secara kesehatan positif, tapi secara ekonomi negatif," ujarnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, persoalan perekonomian tergantung pada pergerakan orang, sehingga jika pergerakan orang terganggu karena tingginya penularan maka konsumsi rumah tangga hingga investasi akan terganggu juga.
"Jadi kita memang perlu memulihkan pergerakan orang. Kombinasi TKP, vaksinasi dan pengobatan yang tepat menjadi pilihan paling realistis saat ini untuk pemulihan tersebut," papar Drajad.