Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekonom Ingatkan Pemerintah Ada Potensi RI Masuk Zona Merah Covid-19

Pemerintah diminta menjalankan strategi yang tepat antara pergerakan orang, vaksinasi, dan pengobatan agar Indonesia terbebas dari pandemi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Ekonom Ingatkan Pemerintah Ada Potensi RI Masuk Zona Merah Covid-19
TRIBUNNEWS/Jeprima
ilustrasi: Suasana pemukiman warga yang sedang menjalankan karantina wilayah di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021). Kini sebanyak 104 warga di daerah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap massal terhadap 686 warga. Klaster penyebaran Covid-19 ini muncul pasca lebaran yakni 13-14 Mei 2021. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani karantina mikro seluruh fasilitas umum, seperti masjid dan mushala, ditutup. Warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk kepentingan darurat. Kebutuhan makan warga akan tetap dilayani dua kali sehari oleh tim bantuan di posko darurat di Jalan Assyafiyah selama karantina mikro. Beragam bantuan, seperti sembako dan alat kesehatan, terus berdatangan, baik dari swadaya masyarakat sekitar, dari kelurahan lain, bantuan pribadi, perusahaan swasta, maupun kepolisian-TNI dan dinas sosial. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta menjalankan strategi yang tepat antara pergerakan orang, vaksinasi, dan pengobatan agar Indonesia terbebas dari pandemi Covid-19.

"Jika dilihat dari kondisi penularan Covid-19 pada awal Juni 2021, Indonesia masih berada pada zona kuning pandemi dengan risiko memburuk ke zona merah," kata Ekonom Dradjad H. Wibowo dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Rumah Tapak Paling Diminati di Masa Pandemi

Menurutnya, pemerintah pada saat ini sebaiknya melakukan pengetatan tindakan kesehatan publik (TKP), seiring di beberapa kota sudah terdapat kasus rumah sakit kewalahan menampung pasien Covid-19.

"Tingginya tingkat penularan varian Delta, analisis tentang kondisi penularan Covid-19 secara ilmiah dan akurat sangatlah krusial, agar pemerintah pusat dan daerah mampu mendisain skema TKP yang paling tepat. Sehingga jumlah kasus dapat diturunkan, namun kerusakan ekonomi dan psikologi nya dapat ditekan," paparnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Larang Zona Merah di Jateng Gelar Sekolah Tatap Muka

Menurutnya, TKP yang dijalankan secara tepat, yang diiringi dengan vaksinasi secara masif maka penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi dapat berjalan sinergis.

"Berbeda dengan lockdown yang secara kesehatan positif, tapi secara ekonomi negatif," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Ia mengatakan, persoalan perekonomian tergantung pada pergerakan orang, sehingga jika pergerakan orang terganggu karena tingginya penularan maka konsumsi rumah tangga hingga investasi akan terganggu juga.

"Jadi kita memang perlu memulihkan pergerakan orang. Kombinasi TKP, vaksinasi dan pengobatan yang tepat menjadi pilihan paling realistis saat ini untuk pemulihan tersebut," papar Drajad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas