Rektor Unhan Puji Megawati: Belum Ada di Dunia Ini Wanita Berturut-turut Jabat Wapres dan Presiden
Megawati adalah putri terbaik bangsa yang telah membuktikan keberhasilannya menjadi anggota DPR RI, Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dikukuhkan menjadi profesor kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) dalam Sidang Senat Terbuka, Jumat (11/6/2021).
Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Amarulla Octavian menilai Megawati adalah putri terbaik bangsa yang telah membuktikan keberhasilannya menjadi anggota DPR RI, Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI.
“Profesor Doktor HC Megawati Soekarnoputri adalah seorang putri terbaik bangsa Indonesia yang telah membuktikan keberhasilan menjadi Wakil Presiden RI 1999-2002, selanjutnya sebagai Presiden RI 2002-2004,” ujar Rektor Unhan ini.
"Di kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai wakil presiden dan presiden. Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya," ucapnya.
Baca juga: Megawati: Pemimpin Strategik Itu Turun ke Rakyat, Bukan Jago Pencitraan
Sebagai pemimpin nasional, kata dia, Megawati mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pasca-reformasi 1998.
Dengan karakter dan wibawa yang kuat, Megawati mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan pemerintahan.
"Beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan yang terbukti kebenarannya sampai dengan masa kini," jelasnya.
Keberhasilan dan prestasi Megawati dalam kepemimpinan tidak saja pada tataran regional dan global.
Hal itulah lanjut dia, yang dinilai merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Strategis.
"Prestasi sebagai kepala negara dan kepala pemerintah merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategis. Beberapa penghargaan doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang kepemimpinan strategic (strategis), yang juga sangat terkait dengan bidang pertahanan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan selama periode kepemimpinan Megawati, banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan RI dan TNI.
Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan dan postur pertahanan.
"Menata komponen utama pertahanan merupakan langkah stratejik mewujudkan profesionalisme TNI, sekaligus membangun kesadaran pentingnya mempersiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung di dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta," paparnya.
Bukan itu saja, Megawati juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dalam menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara, dasar negara, dan sekaligus landasan kebijakan pemerintahan negara.
Di dalam kepemimpinan Megawati, kata dia, Pancasila juga diperkokoh menjadi sistem nilai, pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang terpenting bagaimana menjadikan Pancasila sebagai dasar haluan pembangunan negara guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di dalam kebudayaan.
"Seluruh ide, gagasan dan kebijakan tersebut dapat dinilai sebagai serangkaian karya ilmiah yang signifikan atas kepemimpinan beliau memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila. Kita semua yakin bahwa ideologi Pancasila adalah senjata pamungkas Sishankamrata," tegasnya.(*)