Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adhyaksa Dault Apresiasi Kepemimpinan Ketua Umum KNPI Haris Pertama

Mantan Menpora itu menceritakan perjuangannya saat menjadi Ketua Umum KNPI pada masa reformasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Adhyaksa Dault Apresiasi Kepemimpinan Ketua Umum KNPI Haris Pertama
Ist
Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) sukses menggelar Halal Bihalal dan Peresmian Bus Operasional KNPI Turangga Seta yang akan digelar di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) sukses menggelar Halal Bihalal dan Peresmian Bus Operasional KNPI Turangga Seta yang akan digelar di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta.

Sejumlah mantan Ketua Umum KNPI hadir seperti Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Adhyaksa Dault.

Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa Dault didapuk sebagai salah satu pembicara.




Dia menyambut baik kehadiran para senior dalam acara tersebut.

“Kalau Bang Akbar (Akbar Tanjung) itu , semua acara yang menyangkut kepemudaan dan KNPI dia datang, tapi kalau dia datang ke sini berati yang benar- benar dan utuh adalah KNPI Haris Pertama dan tidak ada KNPI yang lain,” tegas Adhyaksa.

Baca juga: Halal Bihalal KNPI Terapkan Prokes Ketat, Peserta Jalani Swab Antigen

Mantan Menpora itu menceritakan perjuangannya saat menjadi Ketua Umum KNPI pada masa reformasi.

“Saya jadi Ketua KNPI tahun 1999-2002, waktu itu pas kongres saya bingung karena minta dibubarkan dan pas reformasi, dan tidak dibiayai sama sekali oleh pemerintah sama kaya Bung Haris Pertama karena waktu itu masih reformasi tapi iklas berkumpul sama teman-teman kita,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Dalam keterbatasan tersebut, dia pun sukses memimpin KNPI hingga berakhir masa jabatan.

“Karena saya dari kecil di KNPI, hampir 15 tahun saya di KNPI, itu lah pentingnya KNPI sebagai wadah berhimpun, dulu waktu itu sama bung Idrus (Idrus Marham) kita bertikai karena untuk KNPI, tapi setelah itu kita berteman baik lagi. Bung Idrus menunggu 3 tahun berikutnya menjadi Ketua Umum KNPI,”ulasnya.

Adhyaksa Dault pun mengapresiasi Idrus Marham saat itu yang bertarung dengan fair merebutkan kursi Ketua Umum DPP KNPI.

“Kalau sudah kalah jangan bikin tandingan, kumpulkan orang dan dekati pemerintah cari dukungan itu beleng-beleng namanya,” sindir Adhyaksa Dault.

“Saya paling enggak suka, kalau mau selesaikan urusannya fight lagi di kongres akan datang, ini wadah berhimpun pemuda Indonesia, jangan ditengah jalan bikin lagi tandingan, KNPI satu, Ketuanya siapa? Haris pertama,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia terus memberikan dukungannya kepada Haris Pertama sebagai Ketua Umum KNPI yang menjalankan roda organisasi tanpa dukungan dari pemerintah.

“How to be a good winner and how to be good loser, jadi pemenang yang baik kalau kalah yang baik, Harus ksatria. Dulu kita ada seleksi yang panjang seperti bela negara sampai Lemhanas Pemuda, kalau sekarang tidak. Bung Haris tidak dibiayai pemerintah, tapi bisa jalan karena kreatif,” ujarnya.

“Orang jadi Ketua Umum KNPI harus memiliki tiga hal yaitu aset, akses, dan accept beliau (Haris Pertama) ini seorang demonstran, kamerad. Dulu waktu saya Menpora, saya sering didemo, tapI dia no hard feeling dan tidak memiliki rasa dendam. Setelah itu dia bersahabat dengan saya,” kenang Adhyaksa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas