Survei SMRC: Bila Pilpres Digelar Hari Ini, Tokoh Ini yang Terpilih Jadi Presiden
Selanjutnya, ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini 2,9 persen dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 2,4 persen.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terpilih menjadi presiden jika Pemilihan Presiden berlangsung hari ini.
Manager Program SMRC Saidiman Ahmad berujar, peneliti mengajukan pertanyaan semi terbuka, dan mengajukan daftar nama 42 orang. "Bila Pemilihan Presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih sebagai Presiden?".
Baca juga: Jokowi Bilang Relawan Pendukungnya Mulai Dirayu-rayu oleh Para Kandidat Capres 2024
"Kita menemukan Prabowo Subianto di urutan pertama dengan perolehan suara 21,5 persen," ujar Saidiman.
Disampaikan secara daring oleh Saidiman dalam paparan Survei Opini Publik Nasional SMRC, "Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Pasca 2 Tahun Pemilu 2019," Minggu (13/6).
"Di urutan kedua, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 12,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,5 persen," ucap Saidiman.
Baca juga: Survei ASI, Ada 2 Nama Menteri Jokowi Paling Populer dan Berpotensi Jadi Capres 2024, Siapa Mereka?
Kemudian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,4 persen, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 4,3 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen.
Selanjutnya, ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini 2,9 persen dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 2,4 persen.
Baca juga: Survei ASI, Ada 2 Nama Menteri Jokowi Paling Populer dan Berpotensi Jadi Capres 2024, Siapa Mereka?
Survei SMRC, ucap Saidiman, menggunakan metode random sampling terhadap 1.220 responden. Responden yang dapat diwawancarai 1.072 atau 88 persen.
Margin of error sebesar kurang lebih 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Waktu wawancara 21-28 Mei 2021.
Dipepet Ganjar
Dalam survei lainnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tokoh paling populer saat ini dengan angka 22,3 persen. Lalu, di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 19,7 persen.
Hal tersebut berdasar hasil survei Lembaga Survei Nasional Parameter Politik Indonesia yang melakukan survei terkait lima tokoh nasional yang akan menjadi kandidat calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, mendatang.
Survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 diikuti 1.200 responden ini pun menanyakan kepada responden terkait lima tokoh.
"Elektabilitas capres 5 nama terbesar apabila pemilihan presiden dilaksanakan saat ini dan Presiden Joko Widodo tidak boleh mencalonkan diri lagi, maka ada 5 nama tokoh utama yang paling berpeluang?," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam hasil survei terkait peta politik menuju 2024 dan isu politik mutakhir secara virtual, Sabtu (5/6/2021).
Survei Nasional Parameter Politik Peta Politik Nasional menuju Pilpres 2024 dilakukan pada 23-28 Mei 2021.
Survei ini diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adi menjelaskan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tokoh paling populer saat ini dengan angka 22,3 persen. Lalu, di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 19,7 persen.
Ketiga, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 18,1 persen.
Keempat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 10,1 persen.
Dan kemudian di posisi lima ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno dengan angka 7,5 persen.
"Sedangkan, masih ada 22,3 persen angka suara yang ragu atau belum menjawab dalam survei lima tokoh Capres Pilpres 2024 ini," jelas Adi Prayitno.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Dedi Mulyadi memastikan internal partai beringin semakin solid untuk mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden 2024.
Dedi yang merupakan mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu menyatakan, Airlangga Hartarto memiliki modal yang kuat dan cukup untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
"Airlangga Hartarto punya dua modal penting sebagai presiden, dan itu yang akan kami upayakan untuk mengusung beliau. Komunikasi beliau dengan internal Golkar bagus, dengan partai lain juga sangat bagus. Ini modal pertama beliau," ujar Dedi.
Modal kedua, menurut Dedi, Airlangga memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai.
Bahkan, Wakil Ketua Komisi IV DPR itu melanjutkan kapasitas kepemimpinan Airlangga yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu sangat diperlukan untuk memimpin negara.
"Prestasi beliau banyak. Beliau terbukti berhasil menjaga ekonomi nasional. Kepemimpinan beliau juga sudah teruji. Sebagai Menteri Perindustrian dan sekarang Menko Perekonomian, itu modal kuat untuk memimpin bangsa," jelas Dedi.
Tak hanya menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga juga dipercaya pemerintahan Joko Widodo untuk menakhodai Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Belum lama ini, Airlangga Hartarto juga ditunjuk sebagai Ketua Presidensi G20.
Seperti diketahui, silaturahmi politik di Bandung, Jumat (4/6/2021), menjadi bagian dari upaya konsolidasi kader Partai Golkar Jawa Barat untuk mendukung Airlangga sebagai Capres 2024.
Silaturahmi itu juga bertujuan untuk kembali memenangkan suara Golkar di Jawa Barat sebagai lumbung suara partai beringin beberapa dekade terakhir.
Silaturahim DPD Golkar Jawa Barat dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily, Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Airin Rachmi Diany, Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, dan sejumlah tokoh lainnya. (tribun network/yud/mam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.