Indonesia Butuh Generasi Pengkisah Untuk Tunjukkan Soft Power Negara di Mata Dunia
Indonesia memiliki atribut yang positif di dunia baik dari sisi demokrasi, populasi hingga kemajuan ekonomi.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat pendidikan sekaligus pengusaha, Gita Wirjawan mendorong Kemendikbud Ristek melahirkan generasi muda Indonesia yang menjadi story' tellers atau pengkisah keberhasilan Indonesia di mata dunia.
Eks Menteri Perdagangan era Presiden SBY itu mengatakan dewasa ini generasi yang memiliki kemampuan untuk menceritakan soft power negara di mata dunia mulai jarang.
"(Generasi muda) Bukan hanya matang dalam proficiency produksi tapi kalo menurut saya yang kurang adalah kapasitas menjadi story' teller," ujarnya di acara Festival Kampus Merdeka pada Selasa (15/6/2021).
Indonesia memiliki atribut yang positif di dunia baik dari sisi demokrasi, populasi hingga kemajuan ekonomi.
Baca juga: Kemendikbudristek Buka Program Magang 15.000 Posisi, Nadiem: Bukan Diminta Fotokopi
Hanya saja cerita tersebut jarang terdengar oleh dunia internasional.
"Saya sering kali berdiskusi bahwa Indonesia itu sangat underrated. Dengan atribut yang luar biasa positif, baik dari demokrasi, populasi, dan mengacu pada laporan ahli kita bisa menjadi ekonomi terbesar atau apapun lah. Tapi ceritanya itu gak kedengaran diluar," ujarnya.
Indonesia pernah menjadi menjadi jembatan komunikasi antara dunia barat dan dunia Islam.
Baca juga: Kemendikbudristek Kembali Buka Program Kampus Mengajar, Mahasiswa Disebar di Ribuan Sekolah
Indonesia juga selalu menjadi jembatan komunikasi untuk membantu kepentingan apapun yang lagi terjadi di timur tengah, secara khusus di Palestina.
Indonesia juga menjembatani perselisihan antara Tiongkok dan AS.
Namun menurut Gita, kebanyakan cerita itu beredar di dalam negeri sendiri dan jarang menjadi atensi dunia internasional.
"Kita lebih mau bercerita di dalam, kita harus lebih sering cerita ke luar agar apapun yang kita capai di dalam negeri bisa membuahkan soft power untuk lebih bisa relevan," ujar Gita Wirjawan.
Baca juga: PKS Desak Pemerintah Hapus Dualisme Fungsi Kebijakan Ristek
Hal ini yang menurutnya, generasi Indonesia bukan hanya perlu proficiency tapi juga perlu story' tellers atau pengkisah dari Indonesia sendiri.
Tentu agar posisi Indonesia bukan hanya dikenal di dalam negeri, tapi sebagai geostrategis juga bisa dirasakan secara global.
Indonesia pernah punya pengkisah yang luar biasa di era pasca kemerdekaan yakni Ir Soekarno atau yang biasa dikenal Bung Karno.
Namun belum ada lagi pengkisah yang seperti Bung Karno hingga saat ini yang bisa menggaungkan soft power Indonesia di mata dunia.
"Menurut saya kedepannya kita perlu mendidik anak muda kita bukan hanya lebih bisa berproduksi secara efisien, efektif dan produktif, tapi bagaimana mereka juga bisa bernarasi atau berkisah ke depan," kata Gita.
"Ini menurut saya untuk Indonesia ke depan," lanjutnya.