Sehari, 500 Pasien Masuk RSDC Wisma Atlet dalam Empat Hari Ini
Penambahan kasus sangat tajam, dimulai pada 18 Mei lalu jumlah keterisiian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet hanya 15,02 persen, mencapai 80,6 persen
Editor: Choirul Arifin

"Dengan kecepatan penambahan per hari ini lebih dari 500 pasien, ini tidak lama lagi untuk mungkin 2 hari ke depan rumah sakit darurat covid 19 di sini sudah penuh dengan keterisian bed," jelas dr.Tugas.
Meski demikian, untuk mengatasi peningkatan kasus di daerah DKI Jakarta dan daerah penyangga pemerintah menambah jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Pemerintah akan menambah kapasitas per kamar di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran menjadi tiga tempat tidur dari sebelumnya dua tempat tidur.

Sehingga penambahan kapasitas ini bisa menambah 2 ribu tempat tidur di RSDC Wisma Atlet.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) siap menyediakan kamar isolasi bagi masyarakat positif Covid-19, asal pembayaran dari pemerintah maupun BNPB tetap waktu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menyikapi melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta.
"Kami siap, tapi isolasi ini terus terang kemarin ada masalah, banyak tagihan terlambat dibayar BNPB," kata Hariyadi saat dihubungi, Senin (14/6/2021).
Menurutnya, pengusaha hotel saat ini sedang susah karena okupansi hotel bisa di bawah 10 persen akibat pandemi Covid-19, dan jangan ditambah menalangi biaya isolasi.
"Kalau nalangin teman-teman keberatan, dia kan harus menanggung biaya, bayar karyawan. Makanya perlu clear tata cara pembayarannya," paparnya.
Namun, Hariyadi tidak menyebut biaya yang ditanggung pengusaha hotel ketika tempatnya dijadikan lokasi isolasi pasien Covid-19.
"Saya tidak tahu persisnya, tapi ada 19 hotel jadi tempat isolasi. Kami juga memahami pemerintah juga kesulitan anggaran, tapi pengusaha juga berat kalau harus menanggungnya," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan, karena dalam beberapa minggu terakhir terjadi kenaikan signifikan kasus aktif, positivity rate hingga keterisian fasilitas kesehatan di Jakarta.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tidak semua pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet adalah warga DKI Jakarta.
"Bahwa rumah sakit di Jakarta itu kapasitasnya atau BOR-nya, tingkat keterisian yang untuk Covid-19 itu 75 persen. Dari angka itu, 27 persennya adalah pasien dari luar Jakarta," kata Anies di PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021).