Tanggapi soal Calon Panglima TNI, Komisi I DPR RI: Kami Siap Terima Putusan Jokowi
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Putri Nahlia, menanggapi soal calon Panglima TNI, siap terima keputusan dari Presiden RI, Jokowi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Putri Nahlia, menanggapi calon pilihan pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi akan memasuki masa pensiun pada akhir tahun ini.
Dikutip dari Tribunnews.com, mewakili Komisi I, Farah mengatakan semua anggota satu suara dan siap menerima arahan maupun keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami semua satu suara, siap menerima arahan dari Pak Presiden," kata Farah, Selasa (15/6/2021).
Oleh karena itu, Farah bersama segenap anggota Komisi I akan mendukung siapa saja yang akan menjadi Panglima TNI berikutnya.
Hal tersebut lantaran semua calon berkompeten dalam bidang pertahanan.
Baik KSAD, KSAL, maupun KSAU sama-sama memiliki kompetensi yang baik dan mumpuni.
Baca juga: Politikus PDIP Nilai Kasad Andika Perkasa Cocok Jadi Calon Panglima TNI
Baca juga: Ramai Bursa Calon Panglima TNI, Simak Aturan Pemilihan Panglima TNI di UU No 34 Tahun 2004
"Kami di Komisi I mendukung siapapun itu yang menjadi Panglima TNI berikutnya."
"Karena semua mempunyai kompetensi yang baik dan mumpuni dalam bidang pertahanan," terang Farah.
Farah juga menilai, semua perwira tinggi TNI memiliki kesempatan yang sama besar untuk menjadi Panglima TNI.
Namun demikian, pilihan tergantung dari keputusan Jokowi.
"Semua memiliki kans yang sama-sama besar. Tergantung pilihan Pak Presiden akhirnya akan berlabuh ke siapanya," kata Farah.
Diketahui, ada dua nama yang kabarnya berpeluang besar menjadi Panglima TNI.
Baca juga: Legislator PDIP Sebut Calon Panglima TNI Mengerucut 2 Nama
Mereka adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Farah mengatakan, baik KSAD Jenderal Andika maupun KSAL Laksamana Yudo yang terpilih, diharapkan dapat bekerja sama dengan baik.
Mengingat sistem kerja Jokowi yang selalu kerja cepat.
"Yang jelas siapapun yang terpilih harus bisa bekerja sama dan mengikuti pace kerja Presiden kita yang selalu kerja cepat," ujar Farah.
Profil Kedua Calon Panglima TNI
Dikutip dari Surya.co.id, berikut profil dan biodata kedua calon Panglima TNI:
1. Profil dan biodata Laksamana Yudo Margono
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965.
Ia merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.
Baca juga: Hadi Tjahjanto MPP, Pengamat Nilai Sosok Ini Layak Jadi Panglima TNI Selanjutnya
Seperti dilansir Tribunnews dalam artikel 'Hari Ini Jokowi Lantik KSAL dan KSAU Baru: Yudo Gantikan Siwi dan Fadjar Gantikan Yuyu Sutisna', Yudo menjabat sebagai KSAL sejak 20 Mei 2020.
Ia dilantik bersama KSAU Fadjar Prasetyo.
Diketahui, Yudo pernah menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 24 September 2019.
Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.
Dilansir Wikipedia, berikut pendidikan militer Laksamana Madya Yudo Margono :
- AAL (1988)
- Kursus Korbantem (1989)
- Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
- Kursus Pariksa (1992)
- Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
- Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
- Seskoal A-40 (2003)
- Sesko TNI A-38 (2011)
- Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)
Baca juga: Rapat Penanganan Covid-19 di Bangkalan, Panglima TNI Tekankan Pentingnya Disiplin Protokol Kesehatan
Karier militer :
- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
- Palaksa KRI Fatahillah 361
- Komandan KRI Pandrong 801
- Komandan KRI Sutanto 877
- Komandan KRI Ahmad Yani 351
- Komandan Lanal Tual (2004—2008)
- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
- Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
- Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
- Pangkolinlamil[1][2][3] (2017—2018)
- Pangarmabar (2018)
- Pangarmada I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan I (2019—2020)
- Kasal (mulai 2020 - sekarang)
Baca juga: SETARA Institute: Pergantian Panglima TNI Harus Memperhatikan Rotasi Antarmatra
2. Profil dan biodata Jenderal Andika Perkasa
Lelaki kelahiran 21 Desember 1964 ini mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987.
Di Kopassus, ia banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.
Posisi yang pernah dijabat Andika:
- Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002)
- Komandan Rimdam Jaya pada 2011
- Komandan Korem 023/KS pada 2012
- Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan
- Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) 2013
- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi
- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura 2016
- Komandan Kodiklat TNI AD pada Januari 2018
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli 2018
- Kepala Staf TNI AD (KSAD) 2018
Pengalaman operasi:
- Operasi di Timor Timur (1990)
- Operasi teritorial di Timor Timur (1992)
- Operasi bakti TNI di Aceh (1994)
Pendidikan Jenderal Andika Perkasa:
- Sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat
- The Military College of Vermont, Norwich University dan National Defense University, AS
Baca artikel Calon Panglima TNI lainnya
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Vincentius Jyestha Candraditya)(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)