Akun Telegram Novel Baswedan Cs Diretas dan Dimasukkan ke Grup Investasi Bitcoin, YLBHI: Ini Teror
Asfinawati menilai tindakan mereatas dan memasukan akun Novel Baswedan dan Febri Diansyah ke grup investasi bitcoin adalah teror.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menilai tindakan mereatas dan memasukan akun Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah ke grup investasi bitcoin adalah teror.
Bukan hanya Novel Baswedan dan Febri Diansyah saja, sejumlah pegawai KPK yang gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pun menglami hal serupa.
Membaca pernyataan Febri, Asfinawati menilai peretasan tersebut diduga dilakukan menggunakan teknologi tertentu.
Hal itu karena, kata dia, Febri telah menggunakan beberapa lapis pengamanan.
"(Kejadian ini) Teror, juga gangguan untuk memecah konsentrasi, selain gangguan untuk memperlambat gerak," kata Asfinawati ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).
Diberitakan sebelumnya Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah, serta beberapa 75 pegawai gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) disusupkan ke grup investasi bitcoin di aplikasi Telegram oleh peretas, Minggu (20/6/2021) pagi.
Hal ini sebagaimana disampaikan Febri lewat Twitter resmi miliknya @febridiansyah, Minggu (20/6/2021) sore pukul 16.29 WIB.
Baca juga: Novel Baswedan, Febri Diansyah, dan Beberapa Pegawai KPK Gagal TWK Disusupkan Ke Grup Bitcoin
"WARNING: Saya, Novel @nazaqistsha, beberapa teman #75PegawaiKPK & yang advokasi, pagi ini tiba-tiba dimasukan ke group Telegram “Bitcoin Trader Investasi”," cuit Febri, dikutip Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).
Ia sudah mengizinkan Tribunnews.com untuk mengutip cuitannya.
Febri mengatakan masuknya ia, Novel Baswedan, 75 pegawai KPK gagal TWK, dan tim advokasi ke grup investasi bitcoin tanpa persetujuan.
Ia merasa heran karena pada akun telegramnya sudah diatur pembatasan yang bisa memasukkan ke grup.
"Tanpa persetujuan dan pemberitahuan. Saya segera report dan leave. Padahal setting siapa yang Add Groups dan Channels telah dibatasi," tulisnya.
Baca juga: Novel Baswedan Mengaku Pernah Diminta Mundur dari KPK Sejak 2016, Alasannya karena Dia Tak Disukai
Febri pun membagikan tangkapan layar beberapa nama yang masuk ke dalam grup Telegram 'Bitcoin Trader Investasi'.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.