Puan: Perempuan Berperan Penting dalam Proses Perdamaian Afghanistan
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan dirinya selalu mendukung pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan dirinya selalu mendukung pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan.
Hal itu disampaikan Puan pada pertemuan virtual Anggota Parlemen Perempuan Indonesia – Afghanistan, yang berjudul “Empowering Women and Supporting Peace Process” pada Kamis (24/6/2021).
"Perempuan dapat berperan dalam perdamaian dengan menyebarkan nilai damai dan toleransi di masyarakat. Hal ini dapat dilakukan perempuan dengan memulai pendidikan keluarga di rumah untuk mangajarkan nilai damai dan toleransi sejak anak-anak," kata Puan.
Dalam pidato berbahasa Inggris, Puan menyampaikan bahwa peran perempuan semakin penting dan diperhitungkan.
Di Indonesia, kata Puan, dirinya menjadi perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI, dan pada 2001 Megawati Soekarnoputri menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai Presiden RI.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu menegaskan, pendidikan dapat menjadi ‘game changer’ dalam memberdayakan perempuan. Tentunya perlu dukungan, terutama dari keluarga dan masyarakat sekitar bagi perempuan untuk dapat berkembang.
Baca juga: Komnas Perempuan Sambut Baik Sikap Pemerintah Dorong Percepat Pengesahan RUU PKS
"Dengan pendidikan maka terdapat kesadaran akan hak dan kewajiban perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya dan untuk mencapai cita-citanya," ucap Puan.
Alumni Fisip Universitas Indonesia itu melanjutkan, parlemen juga dapat membawa perubahan terhadap peran perempuan, terutama dengan memastikan pemerintah membuat kebijakan yang memperkuat peran perempuan.
Puan menegaskan, perempuan dapat berperan dalam proses perdamaian di Afghanistan.
"Untuk itu, diperlukan proses perdamaian yang inklusif yang memungkinkan perempuan berperan lebih besar. Kami berkomitmen mendukung proses perdamaian, rekonsiliasi, dan perdamaian di Afghanistan," ujarnya.
Dalam acara itu, hadir Ketua Parlemen Afghanistan, Ketua dan anggota BKSAP, serta Ketua dan anggota Parlemen Indonesia – Afghanistan.