Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FSGI: Penerapan PTM Terbatas Tidak Boleh Gegabah

Heru Purnomo meminta agar penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilaksanakan dengan hati-hati.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in FSGI: Penerapan PTM Terbatas Tidak Boleh Gegabah
TRIBUNNEWS/Jeprima
Sejumlah murid saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua di SDN Malaka Sari 13 Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (9/6/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tahap 2 yang diikuti 226 sekolah salah satunya SDN Malakasari 13. Siswa yang ikut belajar tatap muka yang digelar pada pukul 07.00-09.00 WIB hanya 50% dari kapasitas. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo meminta agar penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilaksanakan dengan hati-hati.

Segala persiapan, menurut Heru, harus dimatangkan meski sekolah tersebut berada di wilayah yang positivity rate-nya di bawah 5 persen.

"Pada dasarnya bahwa ketika kita mau tatap muka di sekolah, maka persiapan itu jangan sampai gegabah. Walaupun positivity rate di bawah 5. Tentu kita harus persiapan yang lebih matang," tutur Heru dalam webinar Persiapan Kembali ke Sekolah yang digelar oleh Tribun Network, Jumat (25/6/2021).

Heru mengingatkan agar persiapan penerapan PTM terbatas tidak hanya terpatok pada vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan.

Baca juga: Angka Positif Covid-19 Melonjak, FSGI Minta Pemerintah Tuntaskan Vaksinasi untuk Guru

Padahal, menurut Heru, vaksinasi tidak menjadi jaminan bagi guru untuk terlindungi dari Covid-19.

"Jangan sampai yang terjadi seperti hari ini, walaupun orientasinya mendorong kepada apakah pendidiknya sudah semuanya divaksin. Setelah divaksin itu tidak jadi jaminan," tutur Heru.

BERITA REKOMENDASI

Dirinya mengungkapkan banyak guru yang tertular Covid-19 dari klaster keluarga, meski sudah divaksin.

"Kemudian atasan-atasan kami yang ada di dinas walaupun sudah divaksin mereka tetap juga kena dan banyak rekan Kepala Sekolah yang sudah divaksin juga kena," ungkap Heru.

Baca juga: FSGI Dukung Pemda Buka Sekolah di Wilayah Pelosok

"Ada rekan wakil kepala sekolah yang menjadi cakep yang tinggal menunggu pelantikan kemudian meninggal karena juga kena Covid-19 walaupun sudah divaksin," tambah Heru.

Sehingga, kata Heru, persiapan lain juga perlu dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona selama penerapan PTM terbatas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas