Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Qodari Yakin Gagasan Jokowi Tiga Periode dan Berpasangan dengan Prabowo akan Didukung Masyarakat 

Qodari menyebut gagasan ini bukan hanya disampaikan tetapi juga banyak pihak lain secara kelembagaan, bikin jaringan di provinsi, kabupaten/kota

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Qodari Yakin Gagasan Jokowi Tiga Periode dan Berpasangan dengan Prabowo akan Didukung Masyarakat 
foto: Agus Suparto/IST
Pertemuan Menhan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi di Istana Yogyakarta, Rabu (1/1/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Penasihat Komunitas Jokowi - Prabowo 2024 (JokPro 2024), M Qodari meyakini masyarakat akan menerima dan mendukung gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kembali maju dalam Pilpres 2024 dan berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Hal itu menurut dia, dapat terlihat dalam tren dalam survei terkait pemahaman dan dukungan atas gagasan Jokowi tiga periode.

“Alhamdulillah saya melihat trennya ini sangat bagus.

Kira-kira teorinya saya itu benarlah, kira-kira begitu.

Saya berteori bahwa, kira-kira kalau orang tahu gagasan Jokowi-Prabowo ini, segitu yang tahu, segitu yang dukung,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer ini dalam Diginas Tribun Network: Pro-Kontra Presiden Tiga Periode dan Pasangan Jokowi-Prabowo,” Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Kampanye Jokowi-Prabowo 2024, M Qodari Ngaku Terinsipirasi Budi Arie Projo

Dia menjelaskan pada Maret lalu, survei Charta Politica menunjukkan masyarakat yang tahu gagasan ini 37 persen, yang setuju 13 persen, tidak setuju 61 persen.

Berita Rekomendasi

Kemudian pada Mei, survei Parameter menggambarkan masyarakat yang tahu gagasan Jokowi-Prabowo sudah 53 persen, setuju sudah 27 persen, semebtara yang tidak setuju turun jadi 52 persen.

“Bayangkan yang tahu naik 16 persen, yang setuju naik 14 persen, yang tidak setuju turun 9 persen,” jelasnya.

 Terakhir survei SMRC, kata dia, yang setuju gagasan Jokowi-Prabowo sudah 40 persen, yang tidak setuju 52 persen.

“Bayangkan dalam waktu tiga sampai empat bulan, istilahnya ketika baru saya sendiri yang berdakwah gagasan Jokowi-Prabowo, dimarah-marahin.

Lalu kemudian Pak Jokowi bilang engga setuju, UUD 1945 masih ngatur presiden 2 periode.

Loh kok hasil surveinya naik kayak begitu (sangat signifikan).

Coba bayangkan kalau teman-teman yang bergerak untuk gagasan ini lebih banyak secara kelembagaan, menurut saya gagasan ini akan jadi bola salju (terus membesar),” tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas