Menko PMK Minta Produksi Vaksin Nasional Dipercepat
Menurut Muhadjir, produksi vaksin nasional perlu dipercepat agar Indonesia tidak ketergantungan vaksin luar negeri.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan percepatan vaksinasi sangat diperlukan.
Menurutnya untuk pengadaan vaksin, sebaiknya difokuskan pada produksi vaksin nasional.
"Untuk jaga-jaga kemungkinan yang tidak dikehendaki dalam pengadaan vaksin, saya usul, saya sarankan sebaiknya kita lebih fokus pada percepatan produksi vaksin nasional," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).
Menurut Muhadjir, produksi vaksin nasional perlu dipercepat agar Indonesia tidak ketergantungan vaksin luar negeri.
"Bagaimana diupayakan vaksin produksi nasional ini betul-betul bisa segera sehingga kita tidak tergantung pada pasar internasional," ujar Muhadjir.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Sinovac Akan Disuntikkan ke Anak dan Remaja 3 Sampai 17 Tahun
Muhadjir menjelaskan bahwa situasi pasar vaksin dunia saat ini memiliki ketidakpastian yang cukup tinggi.
Sementara kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan dengan hadirnya varian-varian baru yang konon lebih mudah menularkan.
Baca juga: Pasien Covid-19 d DKI Membludak, 3 RS Diubah Jadi Rumah Sakit Rujukan, Ruang IGD Jadi Isolasi
Dirinya menilai tidak perlu membesar-besarkan merek vaksin mana yang harus digunakan. Menurutnya, lebih baik mempertimbangkan yang lebih cepat dan lebih maju perkembangannya.
"Dari mereka yang sekarang sedang berinisiatif mana yang lebih cepat dan mana yang kira-kira lebih menjanjikan, itu yang segera kita support. Saya kira ini penting, pengalaman di Amerika saya rasa mereka melakukan vaksinasi besar-besaran dan tidak banyak prosedur karena dia vaksinnya melimpahruah, dia bisa memproduksi dan dari berbagai sumber," pungkas Muhadjir.
Seperti diketahui, angka peningkatan kasus Covid-19 terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, jumlah kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 mencapai 35.099 sedangkan bayi baru lahir usia 0-12 bulan yang terkena Covid-19 sebanyak 24.591.