Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL Fadjroel Rachman Calon Dubes RI Kazakhstan, Jubir Presiden Sekaligus Komisaris PT Waskita

Berikut ini profil Fadjroel Rachman, calon dubes RI untuk Kazakhstan. Ia merupakan Jubir Presiden Jokowi sekaligus Komisaris PT Waskita Karya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in PROFIL Fadjroel Rachman Calon Dubes RI Kazakhstan, Jubir Presiden Sekaligus Komisaris PT Waskita
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Berikut ini profil Fadjroel Rachman, calon dubes RI untuk Kazakhstan. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, masuk dalam daftar calon duta besar (dubes) RI.Dalam daftar yang memuat 33 nama tersebut, Fadjroel diusulkan menjadi Dubes RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tazikistan.

Dilansir Tribunnews, Fadjroel tak membantah dirinya ditunjuk menjadi calon Dubes RI.

"Apapun tugas negara yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada saya adalah anugerah tak ternilai," kata Fadjroel, Jumat (25/6/2021).

"Karena tugas negara adalah tugas mulia, di manapun, untuk kejayaan negara dan bangsa menuju Indonesia Maju," imbuhnya.

Baca juga: Respons Fadjroel Rachman Soal Namanya Masuk Daftar Calon Dubes: Tugas Dari Jokowi Adalah Anugerah

Baca juga: POPULER NASIONAL Klaim Qodari soal Wacana Jokowi 3 Periode | Daftar 33 Calon Dubes RI

Profil Fadjroel Rachman

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Junat (31/1/2020).
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Junat (31/1/2020). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin, Kalimatan Selatan pada 17 Januari 1964.

Dilansir Tribunnews, Fadjroel ditunjuk sebagai Juru Bicara Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2019.

Berita Rekomendasi

Kala itu, ia masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya.

Namun, hampir delapan bulan setelahnya, Fadjroel kemudian dipercaya sebagai Komisaris PT Waskita Karya.Fadjroel ditunjuk sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada 5 Juni 2020.

Fadjroel bukanlah wajah lama di lingkaran kekuasaan.

Ia sempat menjadi relawan pemenangan Jokowi saat Pilpres 2014.

Dikutip dari Kompas.com, Fadjroel merupakan aktivis 1998 yang terlibat dalam demonstrasi menuntut penurunan Presiden Soeharto.

Baca juga: Fadjroel Rachman Tegaskan Masa Jabatan Presiden Hanya 2 Periode

Baca juga: DAFTAR Relawan Jokowi yang Diangkat jadi Komisaris BUMN: Fadjroel Rachman, Ulin Yusron, Abdee Slank

Ia pernah merasakan dinginnya lantai penjara pada era Orde Baru.

Ketika itu, Fadjroel mendekam di Nusa Kambangan sebagai tahanan politik.

Satu di antara aksi Fadjroel yang mengkritik Orde Baru adalah Gerakan Lima Agustus ITB (1989).

Tak hanya itu, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia juga dikenal vokal mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.

Pada 2009 silam, Fadjroel pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) independen.

Namun, upayanya gagal karena uji materi terkait capres dari jalur independen ditolak di Mahkamah Konstitusi (MK).

Mengutip situs resmi PT Waskita Karya, Fadjroel mendapat gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia pada 1995.

Sebelumnya, Fadjroel sempat berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Kimia.

Tetapi, ia dikeluarkan di tahun 1989 karena terlibat Gerakan Lima Agustus ITB  tahun 1989. Kemudian, atas rekomendasi jurnalis senior Mochtar Lubis, Fadjroel kuliah di Universitas Indonesia (UI).

Baca juga: 5 Tokoh Tanggapi Polemik Bipang di Pidato Jokowi: Fadjroel Rachman, Ngabalin, hingga Fahri Hamzah

Baca juga: Reshuffle? Fadjroel Sebut Hanya Jokowi dan Allah yang Tahu

Lulus Strata 1, Fadjroel mendapat gelar Magister Hukum Ekonomi UI.

Kemudian di tahun 2015, ia meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi UI.

Daftar 33 Calon Dubes RI

Suasana pelantikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017). Presiden melantik 17 Duta Besar LBBP untuk negara sahabat diantaranya, Ikrar Nusa Bhakti untuk Tunisia, Tantowi Yahya untuk Selandia Baru, Darmansjah Djumala untuk Austria, dan Yuddy Chrisnandi untuk Ukraina. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana pelantikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017). Presiden melantik 17 Duta Besar LBBP untuk negara sahabat diantaranya, Ikrar Nusa Bhakti untuk Tunisia, Tantowi Yahya untuk Selandia Baru, Darmansjah Djumala untuk Austria, dan Yuddy Chrisnandi untuk Ukraina. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

1. Ade Padmo Sarwono

Untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina, berkedudukan di Amman (KARIR)

2. Bebeb A.K. Djundjunan

Untuk Republik Yunani, berkedudukan di Athena (KARIR)

3. Tatang B.U. Razak

Untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis, berkedudukan di Bogota (KARIR)

4. Pribadi Sutiono

Untuk Republik Slowakia, berkedudukan di Bratislava (KARIR)

Baca juga: Jubir Istana Fadjroel Rachman Minta Masyarakat Belajar dari Media Soal Cara Mengkritik Pemerintah

Baca juga: Fadjroel Rachman: Presiden Jokowi Tegak Lurus kepada UUD 1945

5. Siswo Pramono

Untuk Australia merangkap Republik Vanuatu, berkedudukan di Canberra (KARIR)

6. Triyogo Jatmiko

Untuk Republik Persatuan Tanzania, merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda, berkedudukan di Dar Es Salaam (KARIR)

7. Heru Subolo

Untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal, berkedudukan di Dhaka (KARIR)

8. Okto Dorinus Manik

Untuk Republik Demokratik Timor-Leste, berkedudukan di Dili (KARIR)

9. Mayjen TNI Gina Yoginda

Untuk Republik Islam Afghanistan, berkedudukan di Kabul NON (KARIR)

10. Sunarko

Untuk Republik Sudan, berkedudukan di Khartoum (KARIR)

11. Dewi Tobing

Untuk Sri Lanka merangkap Republik Maladewa, berkedudukan di Kolombo (KARIR)

12. Lena Maryana Mukti

Untuk Kuwait, berkedudukan di Kuwait City (NON KARIR)

13. Ghafur Akbar Dharmaputra

Untuk Ukraina merangkap Republik Armenia, dan Georgia, berkedudukan di Kyiv (KARIR)

14. Rudy Alfonso

Untuk Republik Portugal, berkedudukan di Lisabon (NON KARIR)

15. Muhammad Najib

Untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO) berkedudukan di Madrid (NON KARIR)

16. Ardi Hermawan

Untuk Kerajaan Bahrain, berkedudukan di Manama (KARIR)

17. Agus Widjojo

Untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau, berkedudukan di Manila (NON KARIR)

18. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi

Untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan, berkedudukan di New Delhi (KARIR)

19. Fadjroel Rachman

Untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan, berkedudukan di Nur-Sultan (NON KARIR)

20. Daniel TS Simanjuntak

Untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO), berkedudukan di Ottawa (KARIR)

21. Mohamad Oemar

Untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), berkedudukan di Paris (KARIR)

22. Abdul Aziz

Untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC), berkedudukan di Riyadh (NON KARIR)

23. Muhammad Prakosa

Untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT), dan berkedudukan di Roma (NON KARIR)

24. Gandi Sulistiyanto Soeherman

Untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul (NON KARIR)

25. Zuhairi Misrawi

Untuk Republik Tunisia, berkedudukan di Tunis (NON KARIR)

26. Anita Lidya Luhulima

Untuk Republik Polandia, berkedudukan di Warsawa (KARIR)

27. Rosan Perkasa Roeslani

Untuk Amerika Serikat, berkedudukan di Washington D.C. NON (KARIR)

28. Fientje Suebu

Untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue, berkedudukan di Wellington (KARIR)

29. Damos Dumoli Agusman

Untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-TestBan Treaty Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID) dan International Anti-Corruption Academy (IACA), berkedudukan di Wina (KARIR)

30. Suwartini Wirta

Untuk Republik Kroasia, berkedudukan di Zagreb (KARIR)

31. Derry M.I. Amman

Untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), berkedudukan di Jakarta (KARIR)

32. Arrmanatha Nasir

Untuk Perserikatan Bangsa Bangsa dan Organisasi-organisasi Internasional Lainnya, berkedudukan di New York (KARIR)

33. Febrian A. Ruddyard

Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan Organisasi-organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, berkedudukan di Jenewa

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyuda/Chaerul Umam, Kompas.com/Muhammad Idris)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas