Fadjroel Rachman Soal Dubes RI Untuk Kazakhstan: Tugas Dari Presiden Adalah Penghargaan Tak Ternilai
Fadjroel Rachman tak menampik kabar yang menyebutkan dirinya akan menjadi calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman tak menampik kabar yang menyebutkan dirinya akan menjadi calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan, berkedudukan di Nur-Sultan.
Menurut Fadjroel Rachman apapun yang ditugaskan dan diarahkan Presiden Jokowi adalah penghargaan tak ternilai bagi dirinya.
Hal itu diungkapkan Fadjroel Rachman saat sesi Bincang Santai bersama News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat secara virtual, Senin (28/6/2021).
"Beliau (Presiden Jokowi,red) menilai saya, kemudian mengarahkan saya sedikit lebih tinggi dari jabatan yang sekarang ini. Kan jabatan duta besar itu hampir setingkat menteri kalau saya tidak keliru. Sementara Staf khusus presiden saya berada di eselon I," kata Fadjroel.
Lanjut Fadjroel, dimanapun dan apapun tugas negara yang diperintahkan Presiden Jokowi akan dijalankan sebaik-baiknya.
Baca juga: Fadjroel Rachman: Saya Belum Lihat Surat Presiden Terkait Penunjukan Sebagai Duta Besar Kazakhstan
Meskipun, hingga sore ini Fadjrole Rachman belum bisa menjawab iya atau tidak jika ditugaskan sebagai Dubes.
"Walaupun sore ini saya masih tidak bisa menjawab iya dan tidak. Kecuali nanti diumumkan secara terbuka," kata Fadjroel.
Berikut 33 nama Calon Dubes yang beredar;
1. Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina, berkedudukan di Amman.
2. Bebeb AK Djundjunan untuk Republik Yunani, berkedudukan di Athena.
3. Tatang BU Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis, berkedudukan di Bogota.
4. Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia, berkedudukan di Bratislava.
5. Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik Vanuatu, berkedudukan di Canberra.