Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi The King of Lip Service: Pengamat Hingga Politisi Tanggapi Sikap Rektor UI, Jangan Lebai

Sejumlah tokoh nasional, pengamat hingga politisi menilai sikap represif Rektor UI Ari Kuncoro terhadap aktivis BEM UI terlalu berlebihan.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi The King of Lip Service: Pengamat Hingga Politisi Tanggapi Sikap Rektor UI, Jangan Lebai
Twitter @BEMUI_Official
Postingan akun Twitter BEM UI menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021). 

Ia mengungkapkan, seharusnya sejak awal Rektor UI membiarkan para mahasiswanya melakukan kritik.

Ia menyinggung agar sang Rektor tidak perlu bermimpi untuk menjadi menteri dan mengisi kabinet di Pemerintahan Jokowi.

"Kalau saya usulkan Rektor UI diam-diam saja di kampus, lakukan tugas veritas, probitas, iustitia. Tak usah bermimpi ada reshuffle itu gak bakal ada, gak bakal ada Rektor UI jadi menteri."

"Karena akan diingat oleh Pak Jokowi Rektor UI tidak bisa mengendalikan mahasiswa, apalagi mengendalikan kabinet," jelasnya.

Secara terpisah, pengamat Donal Fariz mengingatkan, ada aturan yang melarang rektor merangkap jabatan sebagai pejabat BUMN.

Larangan itu tertuang pada Pasal 35 huruf C, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta UI. Pasal tersebut berbunyi:

Rektor dan wakil Rektor dilarang merangkap sebagai:

Berita Rekomendasi

a. pejabat pada satuan pendidikan lain, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat;

b. pejabat pada instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah;

c. pejabat pada badan usaha milik negara/daerah maupun swasta;

d. anggota partai politik atau organisasi yang berafiliasi dengan partai politik; dan/atau

e. pejabat pada jabatan lain yang memiliki pertentangan kepentingan dengan UI.

Menurut Donald, Ari Kuncoro yang memiliki jabatan sebagai Rektor UI dan Wakil Komisaris BUMN tersebut sudah bertentangan dengan Statuta UI.

“Tindakan Rektor yang merangkap sebagai Wakil Komisaris BRI tentu bertentangan dengan Statuta UI,” ujar Donal, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Donal meminta Majelis Wali Amanat UI segera bertindak melakukan klarifikasi. Dia juga mendorong pihak Ombudsman RI mendalami kejadian tersebut.

“Ombudsman juga bisa melakukan pemeriksaan terkait dengan aspek pelayanan publik yang berkaitan dengan larangan rangkap jabatan,” tandasnya.

Jadi Korban Peretasan

Pasca mengkritik Presiden Jokowi, sejumlah anggota BEM UI, mengalami peretasan pada akun sosial medianya sejak Senin (28/6/2021) malam hingga Selasa dini hari tadi.

Ketua BEM UI, Leon Alvinda, mengatakan, ada empat anggota BEM UI yang mengalami peretasan sosial media pada akun Whatsapp, Instagram, dan juga telegram.

Peretasan pertama dialami oleh Syahrul Badri, Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI, pada akun Instagramnya.

“Pukul 21.45 WIB (Minggu 27/6/2021) akun Instagram Syahrul Badri mengalami restriction, setelah mengunggah beberapa postingan di instastory menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI," kata Leon dikonfirmasi TribunJakarta melalui pesan singkat.

Sampai saat ini, Leon mengatakan akun Instagram Syahrul Badri masih ada, namun belum bisa akun diakses kembali seperti biasa.  

Ketua BEM UI, Leon Alvinda.
Ketua BEM UI, Leon Alvinda. (Tangkapan Layar Youtube Kompas TV)

Peretasan pun berlanjut pada dini hari tadi. Akun whatsapp Tiara, Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI, tidak dapat diakses sekira pukul 00.56 WIB.

Ketika dibuka, Leon mengatakan bahwa akun whatsapp tersebut telah keluar (log out) dari handphone Tiara.

Kemudian, sejam berselang, giliran akun Telegram milik Naifah Uzlah, selaku Koordinator Bidang Sosial dan Lingkungan BEM UI, Naifah Uzlah, yang tak bisa diakses sekira pukul 02.15.

Leon mengatakan, ada upaya masuk (log in) pada sosial media Telegram Naifah Uzlah yang dilakukan oleh pihak lain.

Selanjutnya, peretasan dialami oleh Wakil Ketua BEM UI, Yogie Sani, sekira pukul 07.11 WIB. Akun WhatsApp Yogie tak data diakses dan telah keluar dari gawainya.

Bahkan, Leon berujar ada pemberitahuan bahwa akun whatsapp Yogie telah masuk dalam perangkat yang lain.

Namun demikian, peretasan yang dialami oleh Yogie tak berlangsung lama. Kurang lebih sembilan menit berselang, ia berhasil mengambil alih kembali akun whatsappnya.

Terakhir, Leon mengatakan bahwa ia juga mengalami upaya peretasan sekira pukul 11.00 WIB pada akun whatsappnya.

Tak hanya akun Whatsapp, Leon mengatakan terjadi juga ada upaya mengambil alih akun Telegramnya bersamaan dengan diretasnya akun Whatsapp miliknya. 

Atas aksi peretasan ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengecam kekerasan segala bentuk serangan digital (peretasan) yang menyasar sejumlah anggotanya.

“Kami mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan kepada beberapa pengurus BEM UI 2021,” ujar Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI Fathan Mubina kepada TribunJakarta, Senin (28/6/2021).

Laporan: Shella Latifa/Inza Maliana/Dwi Putra Kesuma

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas