Mau Jadi Dubes, Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Ungkap Alasan Kerap Tak Jawab Pertanyaan Wartawan
Padahal, menurut Fadjroel, hal itu dimaksudkan agar para wartawan bisa menanyakan hal-hal yang lebih detail kepada menteri terkait.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengungkap alasannya kerap tak menjawab pertanyaan wartawan terkait sejumlah isu-isu nasional yang dilontarkan kepada dirinya.
Ia pun meminta maaf kerap tak merespons pertanyaan para wartawan. Padahal, ia menyadari bahwa jawaban dari dirinya selalu ditunggu-tunggu oleh para wartawan.
Kini Fadjroel diusulkan oleh Presiden untuk menjadi duta besar di Kazakhstan.
Hal itu diungkapkan Fadjroel Rachman saat sesi Bincang Santai bersama News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat secara virtual, Senin (28/6/2021).
"Kadang-kadang saya harus minta maaf kepada teman-teman wartawan, saya bisa paham lah temen-teman senang kalau bertanya ke saya, karena kutipannya Istana ya," kata Fadjroel.
Padahal, menurut Fadjroel, hal itu dimaksudkan agar para wartawan bisa menanyakan hal-hal yang lebih detail kepada menteri terkait.
Baca juga: Fadjroel Rachman Kenang Kebiasaan Bersama Presiden Jokowi Sebelum Pandemi Covid-19
"Kalau yang diinginkan adalah kontennya, kalau bicara dengan Menko, Menteri, Lembaga itu lebih keren, cuma memang di googling tidak keluar. Yang keluar itu Istana, Fadjroel, Jokowi," ungkap Fadjroel.
Ia pun mencontohkan, bagaimana pertanyaan soal Covid-19, vaksinasi akan jauh lebih bagus kalau di jawab oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin atau ke Menteri BUMN sekaligus Kepala KPCPEN atau ke Kepala BNPB Ganip Warsito.
Baca juga: Fadjroel: Saya Tetap Jubir Sampai Presiden Jokowi Melantik Saya Jadi Dubes Kazakhstan-Tajikistan
"Tapi teman-teman baliknya (pertanyaan,red) ke saya lagi. Tapi teman-teman suka nanya yang detailnya. Saya bilang itu bagus banget kalau di jawab oleh menteri," kata Fadjroel.
Namun, Fadjroel menyadari bahwa akan terbangun ekosistem komunikasi di tatatan Istana. Sehingga, akan lebih detail dan bagus jika di jawab oleh menteri terkait.
Karena, Fadjroel menyebut dirinya tidak akan memberikan jawaban sebelum Presiden yang menyampaikan terlebih dahulu.
"Jadi memang setiap hari saya harus menceritakan kepada wartawan bahwa model komunikasi yang dibangun saat ini seperti ini. Beda memang seperti periode pertama," jelasnya.