Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekonom Sebut PPKM Darurat Mirip Lockdown Terselubung

Sasmito Hadinegoro mengkritik keras kebijakan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dianggap mirip lockdown terselubung.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ekonom Sebut PPKM Darurat Mirip Lockdown Terselubung
ist
Pengamat Ekonomi dan Politik Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinagoro. (Foto dokumentasi/foto diambil sebelum pandemi Covid-19). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinegoro mengkritik keras kebijakan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dianggap mirip lockdown terselubung.

Pasalnya, kebijakan tersebut tidak efektif menekan laju penyebaran Covid-19 sehingga layak dipertimbangan kembali oleh Presiden Joko Widodo.

“Saya menilai kebijakan yang digagas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan ini perlu dipertimbangkan secara matang. Apakah efektif menekan lonjakan Covid-19 atau justru kontra produktif. Jadi harus dipertimbangkan secara matang mengingat ini menyangkut nasib jutaan rakyat Indonesia,” jelas Sasmito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Aturan Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2021 Selama PPKM Darurat, Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat ini tidak jelas arahnya.

Justru saat ini, rakyat kelas bawah dan menengah terkena dampak dari kebijakan ini.

Bahkan daya tahan masyarakat menurun bahkan stres dengan munculnya kebijakan PPKM Darurat ini.

Saat ini jelasnya masyarakat semakin sulit mencukupi kebutuhan pokok ekonominya.

Berita Rekomendasi

Sebab kebijakan ini terkesan dipaksakan.

“Pemerintah silahkan melihat pulau Jawa dan Bali sebagai pilot project PPKM dengan lebih cermat. Apakah cukup representative dengan sample kota besar Jakarta, Semarang, dan Bandung untuk barometer kehidupan rakyat di luar DKI Jakarta,” jelasnya.

Semarang-Bandung yang lonjakan Covid-19 paska liburan dianggap layak mewakiki fakta kehidupan ekonomi rakyat yang relative dekat seperti Kota-kota kecil seperti Cipanas, Puncak, Garut, Slawi, Tegal.

Demikian juga di Semarang seperti wilayah Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Wonosobo, Temaanggung dan daerah lainnya.

Sama halnya di Jawa Timur seperti Kediri, Kota Batu Malang dan lainnya.

Dia menilai, rakyat tidak terlalu merespon kebijakan PPKM Darurat ini.

Sepertinya, rakyat tenang-tenang saja bekerja dengan disiplin menerapkan SOP Protokol Kesehatan (Prokes) guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas