Soal Vaksin Berbayar, Stafsus Menteri BUMN Bantah Ingin Habiskan Jatah Vaksin agar Tak Merugi
Jubir Menteri BUMN Arya Sinulingga buka suara soal vaksin berbayar, ia membantah BUMN ingin habiskan jatah vaksin yang sudah dibeli agar tidak merugi
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
![Soal Vaksin Berbayar, Stafsus Menteri BUMN Bantah Ingin Habiskan Jatah Vaksin agar Tak Merugi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/arya-sinulingga.jpg)
Ia meminta kembalikan pada kebijakan semula, yang membayar adalah pihak perusahaan, bukan individual.
Diketahui, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan aturan perubahan mengenai pelaksanaan vaksin gotong royong dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.19/2021.
Permen tersebut menyebut setiap individu atau orang perseorangan dapat mengakses vaksinasi Covid-19.
Program vaksinasi untuk individu itu baru dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik Kimia Farma di delapan titik wilayah Jawa dan Bali.
Vaksin Berbayar Dimulai di 8 Klinik pada Hari Ini Senin, 12 Juli 2021
Sebelumnya diberitakan, PT Kimia Farma (Persero) mulai melayani vaksinasi Covid-19 individu atau berbayar pada hari ini, Senin (12/7/2021).
Harga pembelian vaksin telah ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.
Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menjelaskan, di tahap awal, program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik.
Namun secara perlahan, perusahaan farmasi pelat merah itu akan memperluas jangkauannya.
Termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
Ia pun mengatakan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu atau berbayar, seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Calon peserta vaksinasi nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia."
Baca juga: Percepatan Vaksinasi Covid-19: Bersama Pemprov DKI, Magenta Mediatama Siapkan Mobil Vaksin Keliling
"Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali," ujar Verdi.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra menyebut, akan ada 8 klinik yang akan melayani vaksinasi berbayar.