Bantah Hubungkan Pendapat dr Lois dengan Kejiwaannya, IDI: Kami Bicara Sisi Etika dan Organisasi
IDI membantah anggapan menghubungkan pendapat dr Lois dengan kejiwaannya, sebut hanya bicara soal sisi kode etik dan organisasi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT menanggapi tudingan Youtuber Babe Aldo yang menyebut IDI menghubungkan pendapat dr Lois Owien dengan kejiwaannya.
dr Adib menegaskan, pihak IDI tidak pernah menyangkut pautkan pendapat dr Lois dengan kejiwaannya.
Menurutnya, jika ada pihak dokter yang menyebut hal semacam itu, maka pendapat tersebut tidak mewakili pendapat IDI.
Sebab, pihaknya tidak pernah membuka mengenai rekam medis rekan sejawatnya.
Baca juga: dr Tirta Curiga dr Lois Hanya Ngaku sebagai Dokter, Jawabannya Ngelantur saat Ditanyai Pendidikan
"Kalau Babe Aldo sampaikan ada hal personal menyerang dokter Lois itu bukan kami."
"Walaupun ada persepsi-persepsi yang mengatakan ada gangguan (kejiwaan) dan sebagainya, sekali lagi kami tidak akan membuka rekam medis dan menyampaikan kondisi rekan sejawat," ujar dr Adib, dalam tayangan Youtube tvOne, Rabu (14/7/2021).
dr Adib menjelaskan, IDI hanya mempermasalahkan terkait sisi etika dan sisi organisasi.
Sekaligus, ingin meluruskan kekeliruan persepsi dari dr Lois yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Konteks kami, kami bicara dari sisi organisasi, dari sisi etik, dari sisi konten yang perlu diluruskan."
"Dan dari sisi harus ada penyampaikan yang kami lakukan untuk meluruskan supaya tidak ada mispersepsi yang menimbulkan keresahan di masyarakat," ungkap dokter spesialis bedah ini.
Terkait usulan dari Babe Aldo untuk debat terbuka dengan dr Lois, dr Adib menyambutnya dengan baik.
Ia menyebut, dalam dunia kedokteran, debat terbuka mengenai keilmuan kesehatan bukan menjadi hal tabu dan sering dilakukan.
Baca juga: Polri Rekomendasikan Dokter Lois Juga Diproses Secara Otoritas Profesi Kedokteran
Namun dengan syarat, semua hal yang didebatkan harus masuk ke dalam kerangka keilmuan kesehatan.
"Itu bukan hal tabu bagi kami, kami pun siap. Masyarakat kedokteran terbiasa membicarakan perbedabatan ilmiah, jadi kami tidak mencoba meredam atau menghalangi orang berpendapat."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.