Jalan Usaha Tani Pangkas Biaya Produksi, Tingkatkan Kesejahteraan Petani Garut
Pembangunan jalan usaha tani untuk Kelompok Tani Kelompok Tani KTSP Bojong 3 berhasil memangkas biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian terus bergerak meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri. Salah satu program yang dijalankan adalah pembangunan jalan usaha tani. Kali ini, jalan usaha tani direalisasikan di Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pembangunan jalan usaha tani untuk Kelompok Tani Kelompok Tani KTSP Bojong 3 itu berhasil memangkas biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, jalan usaha tani merupakan fasilitas infrastruktur penting untuk menopang sistem pertanian yang maju, mandiri dan modern.
"Ciri pertanian yang maju, mandiri dan modern salah satunya ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan). Tentu butuh infrastruktur jalan agar alsintan dapat menjangkau areal persawahan petani. Inilah pentingnya jalan usaha tani," papar Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, prasarana dan sarana peranian di era pertanian modern dibutuhkan untuk mendorong terjadinya peningkatan produktivitas. Majunya sistem pertanian tak hanya ditandai dengan penggunaan alsintan, tapi juga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Jalan usaha tani ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," papar Ali.
Ia melanjutkan, dalam konteks sistem pertanian modern, diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang menunjang untuk penggunaan peralatan dan mesin untuk pra dan pasca panen, serta pengangkutan saprodi dan hasil pertanian dari dan ke lokasi.
"Jalan usaha tani ini akan mempermudah akses alsintan menjangkau areal persawahan. Jalan pertanian ini akan memutus cost produksi yang besar dan memberi banyak manfaat untuk petani," ujar Ali.
Menurut Ali, untuk memenuhi persyaratan penggunaan peralatan dan mesin pertanian serta pengangkutan sarana produksi dan hasil panen diperlukan fasilitas jalan, jembatan serta kelengkapannya yang memadai.
"Keberadaan jalan pertanian amat penting bagi petani dan merupakan suatu peluang yang dapat ditingkatkan kualitas dan fungsinya menjadi suatu jalan pertanian yang sesuai dengan standar dalam pembangunan dan rehabilitasinya," ujar Ali.
Saat ini, kata Ali, jalan pertanian yang ada sebagian besar masih berupa galengan dan belum memenuhi syarat bagi penggunaan peralatan dan mesin, maupun pengangkutan saprodi dan hasil panen. Untuk itu, diperlukan pengembangan jalan pertanian pada lokasi lahan pertanian yang memadai diperlukan dalam memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian.
Pembangunan jalan usaha tani di Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan dibangun dengan panjang 600 meter dan lebar 3 meter dengan ketebalan 15 sentimeter. Akses jalan tersebut merupakan jalan yang digunakan masyarakat sekitar untuk beraktivitas dan juga melakukan kegiatan usaha. Kondisi awal jalan berbatu dan berpasir, sehingga sedikit menyulitkan warga ketika akan membawa hasil panen.
Dengan adanya pembangunan jalan usaha tani mempermudah akses para petani dan peternak untuk melaksanakan kegiatan bidang pertanian dan peternakan.
Luas areal pertanian yang terlayani oleh adanya kegiatan jalan usaha tani di KTSP Bojong 3 yaitu sekitar 20 hektar, areal persawahan sekitar 10 hektar, areal palawija sekitar 5 hektar, serta areal peternakan khususnya ternak sapi perah dan ayam adalah 5 hektar.(*)