Program Vaksinasi Covid-19 Door To Door Sasar 1.000 Siswa di Balikpapan
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar program vaksinasi Covid-19 secara door to door bagi pelajar dan masyarakat di Balikpapan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar program vaksinasi Covid-19 secara door to door bagi pelajar dan masyarakat di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kepala BIN Daerah Kalimantan Timur Brigjen Danni Koswara mengatakan, program tersebut sesuai arahan dari BIN Pusat.
Danni menjelaskan untuk wilayah Balikpapan dosis yang tersedia sebanyak 3000 dosis vaksin.
"Untuk seluruhnya yang disiapkan vaksin itu ada sekitar 3.000 vaksin dibagi menjadi tiga yang pertama kepada siswa SMP, kemudian 1.000 lagi ditujukan kepada siswa dan siswi SMA, dan 1.000 lagi ditujukan untuk program door to door," kata Kepala BIN Daerah Kalimantan Timur Brigjen Danni Koswara dalam keterangan yang diterima, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Program Vaksinasi di Terminal Sasar 10.000 Pengemudi Bus
Danni menargetkan setiap harinya sebanyak 1.000 orang telah divaksin, sehingga, diharapkan dapat mempercepat penyebaran virus Covid 19.
"Rencananya 1.000 akan dilakukan dalam satu hari bisa selesai dan diharapkan juga apa yang telah kita lakukan dari arahan BIN pusat bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19," katanya.
Baca juga: Wagub Riza Patria Tinjau Sentra Vaksinasi di Kampus, Ajak Warga Berobat Gratis Via Telemedicine
Sementara, Kepala Sekolah SMP 5 Balikpapan Wisnugroho menjelaskan, pihaknya setelah mendapat program vaksinasi dari BIN langsung berkoordinasi dengan para guru dan juga orang tua murid.
Wisnugroho menjelaskan dalam program ini perlu adanya izin dari orang tua.
"Cara menghimpun para siswa memang agak sulit karena pelaksanaannya tidak tetap muka, sementara vaksin siswa itu syarat utama itu harus ada izin orang tua. Tapi Alhamdulillah kami melibatkan teman-teman di sekolah dan juga operator lewat grup wali kelas," ujarnya.
Wisnugroho mengaku tidak akan memaksa muridnya untuk divaksin bila tidak ada izin dari orang.
Menurut Wisnugroho program ini dilakukan dengan tidak ada unsur paksaan.
"Bila ada orang tua yang menolak dan tidak mengizinkan anaknya kita tidak dalam kapasitas memaksa. Ini bagi para siswa yang mau saja yang dititipkan oleh orang tuanya saja," katanya.
Wisnugroho menambahkan, sekolahnya mendapat jatah 250 dosis.