Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang yang Nyinyir Jokowi Blusukan Tak Paham Arti Penting Hadirnya Pemimpin ke Tengah Masyarakat

Kehadiran Jokowi ke perkampungan di malam hari dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk tetap bertahan dan optimistis menghadapi pandemi.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Orang yang Nyinyir Jokowi Blusukan Tak Paham Arti Penting Hadirnya Pemimpin ke Tengah Masyarakat
Foto: BPMI Setpres
Presiden Jokowi melakukan blusukan ke rumah warga di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021) malam. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali melakukan blusukannya di tengah pandemi Covid-19.

Presiden mendatangi warga di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021) malam lalu dalam rangka mengawali pemberian sembako dan obat bagi para isoman.

Namun, langkah Jokowi ini mendapat respon negatif dari sebagian pihak yang menyebutnya hanya pencitraan.

Praktisi literasi media Muchlas Rowi menilai pihak yang nyinyir terhadap blusukan Jokowi merupakan orang yang tidak paham arti penting hadirnya seorang pemimpin ke tengah masyarakat.

"Ini yang tidak dipahami, Presiden itu jadi simbol kalau negara itu hadir dalam membantu masyarakat di masa-masa sulit ini," kata Muchlas, dalam keterangannya, Sabtu (17/7/2021).

Menurut dia, kehadiran Presiden Jokowi ke perkampungan di malam hari dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk tetap bertahan dan bahkan optimistis menghadapi masa pandemi ini.

Berita Rekomendasi

Muchlas menilai blusukan Jokowi merupakan upaya tulus seorang kepala negara untuk bertemu dengan masyarakatnya, memastikan bahwa mereka tetap dalam keadaan baik, dan tentunya untuk memberi semangat kepada mereka.

Baca juga: Jokowi Blusukan Malam-malam Bagikan Sembako dan Obat untuk Warga yang Isoman

"Di saat seperti ini kita harus melakukan apapun sebisa kita. Saya yakin Presiden pun saya rasa berpikir demikian, bahwa masyarakat harus tetap bertahan dan melakukan berbagai upaya untuk sama-sama menghadapi pandemi," lanjut Komisaris Independen PT Jamkrindo itu.

Karena itu, Muchlas menyayangkan masih ada orang yang ‘nyinyir’ terhadap langkah baik tersebut.

Padahal, kata dia, di masa darurat ini penting untuk membangun narasi-narasi positif agar masyarakat tetap optimis.

"Kalau yang muncul nada-nada miring seperti itu, itu malah akan menambah masalah. Masyarakat itu sekarang butuh kita satu suara, gotong royong menghadapi pandemi ini bersama-sama," kata Muchlas.


Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis (15/7/2021) malam, Presiden Jokowi mendatangi warga di sebuah perkampungan di Kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara, sebagaimana ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam video yang diunggah BPMI Setpres, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembagian sembako dan obat-obatan ini merupakan tahap awal, yang selanjutnya akan diberikan merata kepada seluruh masyarakat.

"Ini mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang ini nanti akan diberikan menyeluruh yang sudah kita siapkan 200 ribu ton beras yang akan disalurkan nanti dari Bulog," ujar Jokowi.

"Saya juga membagikan paket obat baik yang untuk gejala ringan paket satu dan paket dua gejala sedang dan juga paket ketiganya. Yang pada awal ini kita akan membagikan 300 ribu paket obat itu kemudian nanti minggu depan akan diteruskan untuk paket kedua 300 ribu yang berikutnya," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas