Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria di Medan Ini Kini Hidup Sejahtera dari Budidaya Belatung

Hery, memanfaatkan rumah kosong di dekat kediamannya menjadi tempat budidaya maggot.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pria di Medan Ini Kini Hidup Sejahtera dari Budidaya Belatung
Tribun Medan/Kristen Edi
Hery dan usaha budidaya belatungnya di Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kerja ulet, pantang menyerah selalu berbuah manis. Hal itu dibuktikan oleh Hery, warga Jalan Bunga Teratai, Padangbulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

Dia meraih sukses dari usaha budidaya maggot atau belatung semakin diminati karena merupakan bisnis yang berkembang dan ramah lingkungan.

Magot antara lain digunakan untuk pakan ternak seperti ayam.

Peternak maggot di Medan, Hery, memanfaatkan rumah kosong di dekat kediamannya menjadi tempat budidaya maggot.

Budidaya ulat maggot telah ditekuninya selama lima tahun, setelah dirinya mengikuti pelatihan oleh Dinas Peternakan.

Dalam satu minggu omset penjualan dari budidaya magot dan penjualan telur magot mencapai Rp800 ribu sampai Rp 1 juta rupiah.

Baca juga: Lebih Cuan, Pembudidaya Perikanan Beralih ke Sistem Bioflok

"Per minggu kami bisa produksi sekitar 100 kilo sampai 120 kilo. Untuk paket besar di atas 10 kilo, kami jual Rp8000 per kilo. Kalau untuk pembelian per kilo, kami jual Rp20 ribu," kata Hery di kediamannya di Jalan Bunga Teratai, Padangbulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Diminati Pasar Amerika dan Eropa, Budidaya Ikan Kakap Putih Akan Digenjot

BERITA REKOMENDASI

Ia tertarik membudidayakan maggot karena tidak membutuhkan modal besar, Ia memanfaatkan sisa-sisa potongan sayur, buah, dan daging yang didapat dengan mudah pasar sekitar.

Untuk satu hari, Hery membutuhkan 30-50 kilogram sampah organik yang diolah untuk makanan magot.

"Modalnya ya hanya tenaga. Sekali dua hari, kami pergi ke pasar, kumpulkan sampah organik. Sayur, buah, sisa potongan ayam, sisa potongan ikan. Pokoknya semua yang bisa terurai," ujarnya.

Ia menilai budidaya maggot mempunyai prospek yang sangat menjanjikan, selain mempunyai nilai ekonomi bisa membantu mengelola sampah.

"Kalau Dinas Kebersihan yang mengumpulkan sampah, itu paling dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir). Kita disini bisa kita manfaatkan. Hanya butuh sedikit pengolahan aja. Kita cincang, sudah bisa jadi makanan magot," ujarnya. (cr6/tribun-medan.com)


Artikel ini tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ternak Belatung di Medan, Raih Omzet Menggiurkan Sambil Ikut Kelola Sampah

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas