Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Naskah Khutbah Idul Adha: Syari'ah Qurban, Dilengkapi Tata Cara Shalat Idul Adha

Inilah contoh naskah khutbah Idul Adha dengan judul Syari'ah Qurban, dilengkapi tata cara shalat Idul Adha.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Contoh Naskah Khutbah Idul Adha: Syari'ah Qurban, Dilengkapi Tata Cara Shalat Idul Adha
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Khotib menyampaikan Khutbah - Simak contoh naskah khutbah Idul Adha dan tata cara shalat Idul Adha. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak contoh naskah khutbah Idul Adha, dilengkapi tata cara shalat Idul Adha.

Umat Muslim akan melaksanakan shalat Idul Adha 1442 H besok, Selasa (20/7/2021).

Dalam artikel ini berisi naskah khutbah Idul Adha berjudul 'Syari'ah Qurban'.

Naskah khutbah tersebut ditulis oleh Dr. Agus Hermanto, M.H.I, yang merupakan dosen UIN Raden Intan Lampung.

Baca juga: Aturan Takbiran dan Sholat Idul Adha 2021 saat PPKM Darurat, Ini Anjuran Menag

Contoh naskah khutbah Idul Adha, berjudul Syari'ah Qurban.
Contoh naskah khutbah Idul Adha, berjudul Syari'ah Qurban. (Tangkapan Layar mui-lampung.or.id)

Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilham.

Jama’ah shalat Idul Adha yang dimulyakan Allah!

Hari raya Idhul Adha adalah hari besar umat Islam, merupakan hari kemenangan, hari dihalalkannya makanan dan diharamkan shiyam (puasa), yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah dan ditambah tiga hari yaitu hari-hari Taysrik, pada tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah.

Berita Rekomendasi

Idhul Adha merupakan hari peradaban manusia, sebagai pondasi serta tonggak disyari’atkannya ajaran para Nabi yang lalu dan kemudian disyari’atkan kembali bagi umat Islam, berupa risalah Islamiyah yang bawa oleh baginda Rasulullah Muhammad saw.

Berbicara tentang Idul Adha, berarti berbicara tentang dua sejarah umat Nabiyullah yang menjadi cerita dalam al-Qur’an, yaitu perjalanan Nabi Ibrahim as., yang diuji oleh Allah dengan ujian yang sangat berat, yaitu ujian di atas rata-rata ujian manusia, yaitu diperintahkan menyembelih putranya, yang mana beliau setelah mendapatkan ujian berpuluh-puluh tahun tidak memiliki anak, setelah lahir putra kesayangannya Allah mengujinya dengan menyuruhnya untuk menyembelih.

Qurban merupakan syari’at yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as., yang kemudian diperkuat oleh syari’at Nabi Muhammad saw., inilah yang disebut syar’u man qablana, yaitu syari’at yang telah disyari’atkan terdahulu dan kemudian disyari’atkan kembali dalam risalah Islamiyyah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Sebagaiamana firman Allah swt; Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah, sesungguhnya orangh-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (QS. al-Kautsar: 1-2).

Maksudnya bahwa Allah telah memberikan anugrah kepada Nabi Muhammad, dan Allah telah memberikan kepada Nabi Muhammad al-Kautsar, yaitu sungai yang mengalir di surga yang dijanjikan untuk Nabi Muhammad.

Ada beberapa pendapat tentang makna al-Kautsar, yaitu; 1) sungai di surga, 2) kebaikan yang banyak yang diberikan kepada Nabi kita Muhammad saw, 3) ilmu dan al-Qur’an, 4) yaitu nubuwwah (kenabian), 5) telaga Rasulullah saw, yang banyak manusia mendatanginya, dan 6) begitu banyak pengikut dan umat.

“Inna a’thainaa” ayat ini memberikan keterangan bahwa Allah swt., telah memberikan Surga al-Kautsar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas