Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Idul Adha - Hukum Menjual Kulit Hewan Kurban, Bolehkah Dilakukan?

Masalah pemanfaatan kulit hewan kurban ini telah dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadist riwayat.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Idul Adha - Hukum Menjual Kulit Hewan Kurban, Bolehkah Dilakukan?
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petugas melakukan pemotongan hewan kurban di Masjid Al Azhar, Jakarta, Jumat (31/7/2020). - Berikut penjelasan mengenai pemenfaatan kulit kurban. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu permasalahan yang kerap muncul ketika penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha yakni mengenai pemanfaatan kulit kurban.

Di kalangan masyarakat, pemanfaatan kulit hewan kurban ini seringkali menjadi perdebatan, ada yang berpendapat kulit hewan boleh diperjualbelikan dan sebagian lain berpendapat kulit hewan tidak boleh diperjualbelikan.

Dalam praktiknya di lapangan, ada pula masyarakat yang menjual kulit hewan kurban kemudian hasilnya dishodaqohkan kepada fakir miskin.

Hal inilah yang cukup sering menjadi pertanyaan, bagaimana hukum menjual kulit hewan kurban atau menukar kulit kurban dengan daging atau uang lalu hasilnya dishodaqohkan?

Persoalan ini juga dibahas oleh Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Utara dengan keluarnya fatwa pada 2016.

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Bisa Berkurban saat Idul Adha Tiap Tahun

Baca juga: Adab Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban sesuai Sunnah, Hadap ke Kiblat dan Baca Doa Berikut

Fatwa tersebut berisikan larangan untuk menjual kulit hewan kurban, termasuk menjadikan upah bagi penyembelihnya.

"Orang yang berkurban atau wakilnya, haram menjual dan menjadikan upah, kulit, daging dan bagian lainnya dari hewan kurban," bunyi fatwa tersebut.

Berita Rekomendasi

Masalah pemanfaatan kulit hewan kurban ini telah dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadist riwayat Al Hakim.

“Siapa yang menjual kulit hewan kurbannya, maka tidak ada kurban baginya. (HR. al-Hakim)

Dalam sebuah hadist, Rasulullah memerintahkan Ali ra untuk mengurusi kurban dari Rasulullah dan kulit serta bulu unta itu semuanya dibagikan olehnya.

“Ali ra meriwayatkan, “Rasulullah saw. memerintahkan aku untuk mengurusi untanya (yakni ketika nahar), dan aku mendistribusikan kulit dan bulunya dan tidak memberikan sesuatu apa pun kepada penyembelih hewan kurban itu.” Rasul berkata, “Kami memberikan kepada penyembelih dari sisi kami” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: 6 Amalan Sunnah saat Idul Adha: Mengumandangkan Takbir, Tidak Makan Sebelum Salat, Berkurban

Baca juga: Lafadz Bacaan Takbiran Idul Adha, Berikut Waktu Pelaksanaan Takbir dan Tata Caranya

Beberapa ulama berpendapat bahwa menjual atau menjadikan kulit hewan kurban sebagai upah adalah haram.


Syekh Ali Jum'ah dalam kitabnya al-Kalam at-Thayyib Fatawa Ashriyah halaman 386 menyatakan bahwa tidak boleh memberikan upah dari hewan kurban kepada si penyembelih.

“Adapun memberikannya kepada si penyembelih tidak boleh bahwa itu sebagai upahnya. Maka mestilah hal itu di luar dari upahnya."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas