Ini Arahan Jokowi kepada Kepala Daerah soal Penanganan Covid-19, Minta Tempat Isoman Terpusat
Berikut arahan Jokowi kepada seluruh kepala daerah soal penanganan Covid-19 di daerah.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sejumlah arahan soal penanganan Covid-19 kepada seluruh kepala daerah.
Ia mengatakan, kepala daerah perlu benar-benar fokus menangani pandemi Covid-19, yang tidak bisa diprediksi kapan berakhir.
Adapun 3 arahan dan permintaan Jokowi kepada kepala daerah melihat situasi pandemi yang belum kunjung membaik.
Baca juga: Berakhir Hari Ini, PPKM Darurat Diperpanjang atau Tidak? Ini 6 Poin Arahan Jokowi ke Kepala Daerah
Dirikan Tempat Isoman Terpusat sampai Tingkat Desa
Presiden meminta kepala daerah untuk mempersiapkan tempat isolasi mandiri (Isoman) terpusat bagi pasien Covid-19 sampai tingkat desa, terutama wilayah yang padat penduduk.
Tempat isoman ini nantinya dikhususkan bagi pasien Covdi-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan.
"Penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa, ini sampai di tingkat kelurahan atau desa, ini akan lebih baik."
"Kalau tidak, paling tidak, ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan terutama ini untuk kawasan-kawasan yang padat, utamanya di kota-kota, ini harus ada," kata Presiden, Senin (19/7/2021), dikutip dari setkab.go.id.
Dari pengamatan Jokowi turun langsung ke lapangan di kawasan padat pendudukan, ia menemukan rumah warga yang hanya berukuran 3x3 meter, dihuni 4 orang.
Menurutnya, kondisi tersebut dapat membuat tingkat penularan Covid-19 akan terjadi lebih cepat dan masif, tanpa adanya tempat isoman terpusat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Bisa Lalui Pandemi dengan Pengorbanan serta Ikhtiar yang Sungguh-sungguh
"Saya kira ini kecepatan penularan akan sangat masif, kalau itu tidak disiapkan isolasi terpusat di kelurahan itu atau paling tidak di kecamatan," tambahnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta kepala daerah untuk merencanakan dan menyiapkan rumah sakit (RS) daerah, termasuk RS cadangan dan RS darurat.
“Paling tidak kita memiliki (di dalam perencanaan itu) bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan. Akan terlambat,” jelas Jokowi.
Rajin Cek Langsung Kondisi Lapangan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.