ITB, UGM, dan ITS Bentuk Konsorsium Produksi Laptop Merah Putih
Tiga perguruan tinggi negeri di Indonesia, UGM, ITB, dan ITS bergabung membentuk konsorsium untuk memproduksi laptop merah putih
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga perguruan tinggi negeri di Indonesia, UGM, ITB, dan ITS bergabung membentuk konsorsium untuk memproduksi laptop merah putih.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan terobosan yang dilakukan ketiga kampus tersebut merupakan kebanggaan.
"ITB, ITS, UGM dan mereka membentuk konsorsium yang menjalin kerjasama dengan industri TIK dalam negeri untuk memproduksi laptop merah putih. Ini menjadi salah satu kebanggaan kita," kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
Selain itu, Nadiem mengatakan Kemendikbudristek memastikan produsen laptop dalam negeri ini melibatkan peserta didik SMK dalam praktik perakitan dan menjadi tenaga aftersales service.
Mantan CEO Gojek ini mengatakan Kemendikbudristek berupaya menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang berisi semua pihak.
Baca juga: Pemerintah Berencana Bentuk Konsorsium untuk Produksi Laptop Merah Putih
"Jadi semuanya lengkap, ekosistem semuanya bergerak dalam menciptakan suatu hal," ucap Nadiem.
"Ini harapan kami bisa menjadi salah satu contoh praktik baik dalam pelaksanaan pembelian produk dalam negeri dan penciptaan suatu industri yang berasal dari kebutuhan dalam sektor pemerintahan," tambah Nadiem.
Pemerintah, kata Nadiem, berupaya memberdayakan seluruh ekosistem pendidikan dalam menciptakan produk dalam negeri.
Baca juga: Digitalisasi Sekolah, Pemerintah Anggarkan Rp 1,3 Triliun untuk Pengadaan 190 Ribu Laptop
Sehingga, pemerintah tidak hanya melakukan penganggaran untuk produk-produk dalam negeri.
"Kami juga menyediakan ekosistem kebijakan untuk memastikan sekolah-sekolah kita bisa terlibat di dalam proses modernisasi industri teknologi kita," ucap Nadiem.
Menurut Nadiem, kecintaan produk dalam negeri perlu dipupuk dengan penggunaannya oleh masyarakat.
"Jadi keberhasilan ini berawal dari kecintaan kita dan kebanggaan kita atas produk dalam negeri," kata Nadiem.