Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Guru, Kemendikbudristek Nilai Kolaborasi Orangtua dan Murid Sangat Penting dalam PJJ

Pemerintah menilai strategi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama PPKM Darurat tak hanya berfokus pada penyiapan para guru.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Selain Guru, Kemendikbudristek Nilai Kolaborasi Orangtua dan Murid Sangat Penting dalam PJJ
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan Kantor RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai strategi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama PPKM Darurat tak hanya berfokus pada penyiapan para guru.

"Kolaborasi dengan orangtua juga sangat penting," kata Dirjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri, dalam Dialog Produktif di Kanal Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (22/7/2021).

Ketika anak-anak belajar dari rumah, dikatakan Jumeri, maka yang berperan besar adalah para orangtua.

'Khususnya bagi anak-anak di jenjang awal yaitu untuk PAUD dan SD maka di sini peran orangtua sangat dominan untuk bisa membantu belajar di rumah," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Anggota DPR Minta Kemdikbudristek Segera Putuskan PJJ

Untuk membantu peran orangtua, Jumeri telah menyiapkan sejumlah hal dalam PJJ.

"Selain pulsa periode kemarin, kami sudah menyiapkan modul-modul yang bisa dipakai orangtua mendampingi putra-putrinya di rumah," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Jumeri mengatakan Kemendikbudristek tetap mendorong pembelajaran tatap muka untuk segera dilaksanakan ketika pandemi Covid-19 mereda.

Karena kesenjangan pembelajaran daring antara kota-desa, antara daerah terdepan dan terluar itu semakin nyata kesenjangannya," katanya.

Baca juga: Imbas PJJ, Peserta Didik Butuh 9 Tahun Kejar Ketertinggalan

Jika PJJ terus dipertahankan, kata Jumeri, maka hanya ada satu kelompok masyarakat yang diuntungkan.

"Nanti kelompok masyarakat yang memiliki perangkat dan akses yang memiliki kesempatan yang baik, sedangkan yang lain kurang baik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas