TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 telah digelar. Namun, serbuan pandemi Covid-19 yang melanda di dunia rupanya membuat pesta olahraga ini seperti kehilangan gaung. 

Di Tanah Air pun, perhatian masyarakat juga tidak seheboh pada penyelenggaraan-penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya.

Di tengah kelesuan tersebut, Juara Dunia Bulutangkis 1995 di Lausanne, Swiss, Hariyanto Arbi mengajak dan mengetuk hati masyarakat untuk sejenak menaruh harapan kepada duta-duta olahraga Indonesia yang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020.

“Saya melihat gaung Olimpiade Tokyo ini terasa adem-ayem. Kendati masih dalam suasana pandemi, saya ingin mengajak dan membangunkan atensi masyarakat terhadap atlet-atlet Indonesia yang saat ini akan berjuang membela Merah-Putih ke pesta olahraga terakbar di dunia tersebut,” kata Juru Bicara DPP PSI Hariyanto Arbi dalam keterangannya, Sabtu (24/7/2021).

Berdasarkan pengalaman sebagai pebulutangkis di era 1990-an, dukungan dari masyarakat, diakuinya memiliki dampak yang sangat positif terhadap performa dan semangat atlet yang tengah bertanding di tengah lapangan. 

Pemain akan makin bersemangat dan siap bertarung habis-habisan demi kejayaan Merah-Putih di panggung internasioal. 

Apalagi selama ini di forum internasional, bendera Merah-Putih bisa dikibarkan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan hanya berkat prestasi yang diukir oleh atlet Indonesia dan kehadiran Kepala Negara. 

Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade 2021 - The Minions Ikuti Jejak Greysia/Apriyani & Jojo Raih Kemenangan

“Untuk itu, marilah kita bersama-sama memberikan dukungan dan doa agar atlet-atlet Indonesia dapat memberikan hasil terbaik demi mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah-Putih di kancah Olimpiade Tokyo 2020,” tegas juara All England 1993 dan 1994 ini.

Kepada duta-duta olahraga Indonesia yang berjuang di Olimpiade Tokyo, pahlawan Piala Thomas tahun 1994, 1996, 1998, dan 2000 ini juga berpesan agar para atlet tetap disiplin menjaga protokol kesehatan di tengah pagebluk yang belum mereda, termasuk di Negeri Matahari Terbit. 

Ia pun sangat berharap para atlet jangan sampai sakit atau terpapar Covid-19 yang bisa membuat mereka batal bertanding di Olimpiade.

“Kepada para atlet, terutama kepada pemain pebulutangkis, saya berpesan untuk mentaati protokol kesehatan yang diterapkan di Tokyo. Meskipun ada pembatasan di sana-sini, teruslah bersemangat tinggi untuk terus berjuang hingga angka terakhir demi merebut kemenangan,” pesan Hari.

Bicara tentang peluang pebulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo, Hari yang menjadi semifinalis Olimpiade Atlanta 1996 itu dengan tegas menyebut kansnya tetap besar. 

Sektor ganda putra dengan diperkuat dua ganda terbaik dunia, Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan/Mohammdad Ahsan, punya peluang besar merebut emas.

Juga ada sektor ganda campuran lewat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sebelumnya menjuarai All England 2020. Pun begitu juga di tunggal putra lewat sabetan Anthony Sinisuka Ginting yang pernah berjaya dengan mengalahkan para juara dunia untuk menjuarai turnamen Fuzhou China Terbuka 2018.

“Saya doakan agar para pebulutangkis Merah-Putih bisa mengukir prestasi terbaik. Keberhasilan merebut medali emas di Olimpiade Tokyo akan menjadi penyemangat sekaligus pelipur lara bagi rakyat Indonesia yang saat ini masih prihatin akibat pandemi Covid-19 yang belum mereda di Tanah Air,” pungkas Hari.