Mengenal Favipiravir, Ini Mekanisme Kerja Obat Favipiravir sebagai Terapi Covid-19
Simak inilah penjelasan mengenai obat Favipiravir sebagai terapi Covid-19, lengkap beserta mekanisme kerja dan hasil uji kliniknya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai obat Favipiravir, beserta mekanisme kerja dan hasil uji kliniknya.
Obat Favipiravir ini dianggap berpotensi dalam terapi pengobatan infeksi virus Covid-19.
Dikutip farmasetika.com, ada dua uji klinis label terbuka (uji superioritas non-acak dan acak) yang dilakukan di Cina selama wabah Covid-19.
Pertama uji coba Favipiravir dibandingkan dengan Arbidol, dan yang kedua uji coba Favipiravir dengan Lopinavir/Ritonavir.
Kedua uji coba tersebut menunjukkan bahwa Favipiravir dapat dianggap sebagai salah satu pengobatan potensial untuk Covid-19, karena menunjukkan efek pengobatan yang lebih baik secara signifikan selama tujuh hari tingkat pemulihan klinis, perkembangan penyakit dan penekanan perkembangan virus.
Perlu diketahui, Favipiravir adalah obat antivirus yang dikembangkan oleh Toyama Chemical Jepang dan Zheijang Hisun Pharmaceutical.
Baca juga: Uji Coba Obat Favipiravir Terhadap Pasien Covid-19 di Rusia Tunjukan Hasil Menjanjikan
Baca juga: Favipiravir dan Remdesivir hingga Jamu Dapat Izin Darurat untuk Diberikan Pada Pasien Covid 19
Favipavir atau Avigan ini yang juga dikenal sebagai T-705, merupakan suatu obat antivirus yang dikembangkan pada tahun 2014 di Jepang dengan aktivitas melawan banyak virus RNA.
Pada tahun 2014, Favipiravir memperoleh izin edar di Jepang untuk terapi influenza.
Kemudian, beberapa studi selanjutnya memperlihatkan efektivitas Favipiravir terhadap virus Ebola.
Mekanisme Kerja Favipiravir
Pada bulan Februari 2020, pasca wabah virus Covid-19, Favipiravir dipelajari di Cina dan beberapa negara lainnya sebagai pengobatan eksperimental Covid-19.
Obat ini telah menunjukkan hasil positif, termasuk pengurangan durasi infeksi Covid-19 dan peningkatan kondisi paru-paru pada pasien.
Favipiravir merupakan pyrazinecarboxamide oral turunan analog guanin yang dikembangkan oleh Toyama Chemical, Jepang yang secara selektif dan poten menghambat RNA dan dependent RNA polimerase (RdRp) dari virus RNA sehingga menginduksi kematian dan mutasi transversi RNA, dengan demikian menghasilkan virus yang tidak dapat hidup dengan fenotip.
Karena manusia tidak memiliki RdRp, Favipiravir relatif aman digunakan.