Situasi Politik Memanas di Era Pandemi, Sahroni: Jangan Manfaatkan Pandemi Jadi Senjata Politik
Di masa pandemi ini, publik makin sering melihat akrobat maupun manuver politik yang dilakukan oleh para politisi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa pandemi ini, publik makin sering melihat akrobat maupun manuver politik yang dilakukan oleh para politisi.
Mulai dari colongan kampanye 2024 yang mulai muncul di berbagai daerah, sampai gerakan ingin menjatuhkan presiden seperti aksi “Jokowi End Game” yang tengah ramai akhir-akhir ini.
Menanggapi situasi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan pandangannya.
Menurutnya, sangat tidak etis jika dalam kondisi pandemi yang sedang sulit ini, beberapa pihak justru mengambil momentum untuk kepentingan politik.
"Belakangan ini kita melihat banyak sekali akrobat yang dilancarkan banyak pihak, utamanya di politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi. Pandemi ini bencana kemanusiaan, harusnya kita saling bahu membahu memperbaiki keadaan, bukan malah menyerang lawan. Jadi tolong jangan manfaatkan pandemi jadi senjata politik. Tolong nuraninya dipakai,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Ada Kelompok Tertentu Manfaatkan Situasi, Apapun yang Diputuskan Pemerintah Itu Diserang
Sahroni menyatakan bahwa jika tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, maka semua pihak cukup bekerja dengan baik dalam mengatasi pandemi, karena tentunya rakyat sudah bisa menilai sendiri.
"Perang politik tentu malah akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini, rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara. Jadi untuk sekarang, sebaiknya sudahilah perang politik saling menyerang ini," ucapnya.
"Toh kalau politisi, pejabat, atau partainya pada kerja bener dan bantu rakyat, mereka lihat kok, dan tentunya akan jadi pertimbangan mereka juga untuk elektabilitas nantinya. Dengan kerja, bukan dengan pencitraan atau serang lawan,” imbuhnya.
Sahroni menambahkan, bahwa dirinya juga akan berkomunikasi dengan kepolisian terkait kemungkinan dilarangnya segala aksi demonstrasi di masa pemberlakuan PPKM.
"Saya juga akan mengkomunikasikan kepada kepolisian agar mereka melarang segala bentuk demonstrasi apapun pandangannya selama masa PPKM ini. Orang Salat Idulahda aja enggak boleh, masa demo boleh?” pungkas Sahroni.