Partai Berkarya Gandeng Sudinkes Jaksel, Targetkan Vaksinasi 2.000 Warga
Kegiatan vaksinasi massal Covid-19 ini menargetkan 2.000 warga peserta selama lima hari penyelenggaraan sejak Senin lalu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Berkarya menggandeng Sudinkes Jakarta Selatan dan ITC Cipulir untuk menyelenggarakan vaksinasi massal kepada masyarakat.
Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi DKI Jakarta Tony Akbar Hasibuan mengatakan pihaknya menargetkan vaksinasi kepada 2.000 warga selama lima hari ke depan.
Pelaksanaan vaksin dilakukan sejak Senin (26/7/2021) di area ITC Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
“Kami melaksanakan imbauan Ketua Umum DPP Partai Berkarya untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksin secara nasional, semata-mata untuk mengurangi penyebaran covid. Dan ini menjadi tanggungjawab semua kalangan termasuk Partai Berkarya DKI Jakarta,” ujar Tony Akbar Hasibuan, kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
Vaksinasi massal bertajuk 'Karya Kita' itu mendapat apresiasi dari Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Pr. yang langsung mengunjungi kegiatan tersebut.
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Gandeng Industri Farmasi Percepat Vaksinasi Covid-19 ke Warga
Muchdi mengatakan vaksinasi menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca juga: Politisi Gerindra: Ekonomi akan Normal Saat Jumlah Vaksinasi Capai 50 Persen dan PPKM Efektif
“Covid-19 ini merupakan pandemi yang menghawatirkan kita semua, dan vaksin ini menjadi pekerjaan kita semua agar bangsa ini terbebas daripada pandemi," kata Muchdi.
Baca juga: Serbuan Vaksinasi, TNI AL Sasar 2.591 Pelajar SMP dan SMA di Jakarta Utara
Selain itu, dengan vaksinasi yang menyeluruh di Tanah Air akan membuat pemerintah Arab Saudi menerima jemaah haji Indonesia untuk melaksanakan umroh.
"Sekarang kita dengar bahwa Arab Saudi itu mereka menerima umroh kecuali beberapa negara termasuk kita. Itu karena kita masih dianggap belum layak untuk masuk ke Saudi, salah satunya adalah karena masalah vaksin yang belum menyeluruh. Kita baru berapa persen yang divaksin," jelasnya.
"Oleh karena itu, kegiatan ini kita apresiasi. Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi tanggungjawab kita semua agar pandemi ini cepat selesai, dan bisa ibadah umroh lagi,” pungkasnya.