PLN telah Salurkan Stimulus Listrik ke 31,94 Juta Pelanggan, Nilainya Capai Rp 7,2 Triliun
Realisasi stimulus rumah tangga dan UMKM bulan Juli baru akan tersedia bulan Agustus mendatang
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) telah menyalurkan stimulus listrik untuk periode Januari-Juli 2021 ke 31,94 juta pelanggan di masa pandemi Covid-19.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menuturkan total nilai stimulus listrik kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA (bersubsidi) ini mencapai Rp7,2 triliun.
"PLN dalam penugasan pemerintah kita siap dan sudah melakukan penyaluran.
Realisasi stimulus rumah tangga dan UMKM bulan Juli baru akan tersedia bulan Agustus setelah kita menghitung," kata Bob dalam dialog virtual, Kamis (29/7/2021).
Bob menambahkan bahwa penerima manfaat stimulus tahun 2020 dengan 2021 akan berubah.
Baca juga: CARA Dapat Diskon Listrik dari PLN, Stimulus Diperpanjang hingga Bulan Desember 2021
Hal itu karena golongan rumah tangga dan industri kecil 450 VA yang sebelumnya mendapat diskon 100 persen namun setelah Maret menjadi hanya 50 persen sedangkan golongan pelanggan 900 VA menjadi hanya 25 persen.
"Ini artinya sudah selisih dibandingkan Juli sampai Desember 2021," urainya.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin menjelaskan alasan struktur subsidi listrik berubah dari diskon 100 persen menjadi 50 persen untuk daya 450 VA.
"Ini dasarnya karena ekonomi sudah mulai meningkat sehingga diskon tarifnya tidak diberikan full untuk golongan rumah tangga.
Awalnya memang ini sampai triwulan II kemudian diperpanjang sampai triwulan III. Dan terakhir stimulus listrik diperpanjang sampai Desember 2021," urai Ida.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menganggap kebijakan Pemerintah untuk memberikan stimulus listrik merupakan langkah yang baik, terlebih dalam menghadapi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
“Dalam situasi sekarang, Pemerintah harus turun tangan. (Pemberian stimulus listrik) ini hal yang baik untuk pelanggan rumah tangga 450 VA hingga 900 VA (bersubsidi), bisnis, juga industri termasuk UMKM. Kalau tidak, bisa ambruk,” ujarnya.
Namun Agus mengingatkan pentingnya PLN membuat data pelanggan yang menunjukkan perubahan ekonomi pelangggan setelah mendapatkan stimulus listrik.
“Yang penting PLN bisa membuat data dari kelompok masyarakat yang dibantu, mereka meningkat tidak ekonominya, atau paling tidak bisa survive. Jadi data itu bisa menunjukkan mana yang bertahan, mana yang berkembang. Paling tidak PLN punya data yang bisa dipakai oleh regulator yang menunjukkan kalau stimulus ini memang menolong masyarakat,” kata Agus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah menyiapkan tambahan bantuan sebesar Rp 39,19 triliun untuk mengurangi beban masyarakat yang terdampak PPKM.
Bantuan ini merupakan bantuan tambahan sehngga tidak akan mengurangi program bantuan yang sudah berjalan sebelumya.
Baca juga: Pandemi Masih Berlanjut, PLN Bukukan Laba Bersih Rp 6,6 Triliun Pada Semester I 2021
Salah satu bantuan tambahan yang diberikan adalah perpanjangan subsidi listrik.
Pemerintah memberikan anggaran tambahan sebesar Rp 1,91 triliun untuk memberikan diskon pada pelanggan PLN.
Menko Luhut menjelaskan rincian diskon subsidi listrik yakni diskon 50 persen untuk pelanggan dengan daya 450 VA dan diskon 25 persen untuk pelanggan dengan daya 900 VA.
"Subsidi listrik diperpanjang tiga bulan hingga Desember 2021," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.