Menko PMK Minta Tahap Prabencana Menjadi Perhatian Utama
Muhadjir meminta tahap pra bencana, khususnya upaya pengurangan resiko bencana terus didorong untuk bisa dilakukan secara konsisten.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan segala hal yang berkaitan dengan kebencanaan harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama.
Indonesia berada di wilayah cincin api dunia atau "ring of fire" sehingga rentan tertimpa bencana alam.
"Mulai dari siaga bencana, tanggap bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana adalah suatu hal yang harus menjadi perhatian, menjadi budaya, dan menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia bersama-sama," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (30/7/2021).
Baca juga: Pengalaman Megawati 10 Hari Menginap di Kapal Perang Saat Tangani Bencana Alam
Menurut Muhadjir pra bencana atau mitigasi sebelum bencana harus menjadi perhatian utama. Menurutnya, tahap pra bencana ini sangat menentukan dalam mengantisipasi dampak jangka panjang akibat bencana.
Muhadjir meminta tahap pra bencana, khususnya upaya pengurangan resiko bencana terus didorong untuk bisa dilakukan secara konsisten.
Upaya preventif ini, kata Muhadjir, akan sangat bermanfaat besar untuk kelangsungan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Dakwaan Nurdin Abdullah: Terima Gratifikasi Rp 300 Juta Dari Rekening Sulsel Peduli Bencana
"Investasi dalam pengurangan resiko bencana tidak hanya akan mengurangi kerugian akibat bencana. Namun juga melipatgandakan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang ujungnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan ketahanan negara, bangsa, serta seluruh masyarakat Indonesia," jelas Muhadjir.
Dirinya mengatakan sepanjang tahun 2020, jumlah kejadian bencana alam di Indonesia sebanyak 2952 kejadian.
Sementara, di tahun 2021 ini sampai akhir Juni 2021 telah terjadi 1500 kejadian bencana, dengan 99 persen adalah kejadian bencana hydrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.