Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istana Bantah Foya-foya Cat Ulang Pesawat Kepresidenan 

Istana angkat bicara menjawab kritik mantan ombudsman RI yang juga pengamat Penerbangan Alvin Lie mengenai pengecatan pesawat kepresidenan RI. 

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Istana Bantah Foya-foya Cat Ulang Pesawat Kepresidenan 
taufik/tribunnews.com
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pihak istana angkat bicara menjawab kritik mantan ombudsman RI yang juga pengamat Penerbangan Alvin Lie mengenai pengecatan pesawat kepresidenan RI. 

Dalam akun Twitternya @alvinlie21, Alvin mengkritik pengecetan pesawat kepresidenan yang dinilai sebagai bagian dari foya-foya.

Pengecatan pesawat tersebut berkisar antara 100 ribu - 150 ribu US Dolar atau setara 1,4 - 2,1 miliar rupiah.

Menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Presiden Jokowi dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/1/2021) sekitar pukul 08.25 WIB ke Kota Palembang guna melakukan kunjungan kerja.
Menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Presiden Jokowi dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/1/2021) sekitar pukul 08.25 WIB ke Kota Palembang guna melakukan kunjungan kerja. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden:)

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pesawat kepresidenan yang dicat ulang yakni pesawat BBJ2.

Pengecetan pesawat tersebut sudah direncanakan sejak 2019 berkaitan dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata Heru kepada wartawan, Selasa, (3/8/2021).

Baca juga: Jokowi Nilai PPKM Level 4 Berhasil Perbaiki Kondisi Pandemi di Indonesia

Hanya saja kata Heru pengecetan pesawat BBJ2 pada 2019 urung dilakukan karena belum masuk jadwal perawatan rutin.

Berita Rekomendasi

Heru mengatakan perawatan pesawat kepresidenan harus sesuai dengan interval waktu yang telah ditetapkan. 

Pesawat BBJ2 baru dicat ulang pada tahun ini berbarengan dengan jadwal perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik.

"Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," katanya.

Presiden Jokowi bertolak ke Yogyakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1
Presiden Jokowi bertolak ke Yogyakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Heru membantah bawa pengecatan pesawat tersebut merupakan bentuk foya-foya keuangan negara.

Ia mengatakan anggaran pengecatan pesawat telah dialokasikan dalam APBN.

Lagi pula Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran APBN 2020-2021 untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan yang telah ditetapkan Menteri Keuangan.

"Selain itu proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," katanya.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Heru menambahkan bahwa pengecatan pesawat BBJ 2 bernuansa merah putih.

Ia berharap dengan pengecetan ulang pesawat kepresidenan dapat memberikan kebanggan tersendiri bagi Indonesia.

'Diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas