Pemerintah Perlu Antisipasi Tantangan Ekonomi Dua Kuartal ke Depan
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 patut disyukuri.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 patut disyukuri.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07 persen ( y o y) atau 3,31 persen secara q to q.
"Pencapaian ini patut kita syukuri dan memberikan semangat bagi kita untuk memulihkan ekonomi kita yang diterpa pandemi Covid-19," katanya Kamis, (5/8/2021).
Said mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak terlepas dari mulai bergeliatnya sejumlah sektor.
Berdasarkan data BPS, banyak sektor yang tumbuh sebagai dampak kebijakan pemerintah selama kuartal 1 tahun 2021.
Misalnya, kebijakan diskon pajak (PPNBM) sehingga perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh sebesar 37, 88 persen (y o y).
Baca juga: PPKM Masih Berjalan, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2021 Perlu Diwaspadai
"Kita juga patut bersyukur sektor primer seperti perikanan dan peternakan tumbuh cukup besar. Perikanan tumbuh 9,69 persen (y o y) dan peternakan tumbuh 7,07 persen (y o y). Industri pengolahan yang menyumbang 19,29 persen PDB juga tumbuh signifikan. Industri pengolahan tumbuh 6,58 persen (y o y)," katanya.
Selain itu menurutnya, desain APBN 2021 yang melanjutkan kebijakan counter cyclical juga berdampak bagus terhadap sektor konstruksi.
Sektor ini tumbuh besar sebagai dampak dari realisasi belanja pemerintah pada konstruksi yang naik sebesar 50,22 persen pada tahun 2021.
Sementara itu, sektor transportasi dan pergudangan yang terpukul akibat pandemi juga mengalami pertumbuhan.
Sektor ini tumbuh 25,10 persen (y o y), sumbangan terbesarnya adalah pertumbuhan angkutan udara yang mencapai 137,74 persen, dan angkutan rel 67,19 persen.
Baca juga: BPS: Indonesia Keluar dari Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Melesat 7,07 Persen
Sejalan dengan pertumbuhan sektor transportasi, sektor hotel dan restoran juga tumbuh 21,58 persen (y o y).
Perhotelan tumbuh 45,07 persen dan restoran tumbuh 17,88 persen.
"Dari sisi pengeluaran, kita juga patut bersyukur, khususnya tingkat konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 57 persen PDB keluar dari zona resesi. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen. Jika pada kuartal sebelumnya masih -2,22%. Bahkan pencapaian konsumsi rumah tangga ini melebih pencapaian disepanjang tahun 2019 dan 2020," katanya.