Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu RI Dorong Diversifikasi Produksi Vaksin ke Negara Berkembang

Selain itu, Covax juga perlu segera mengeksplorasi alokasi vaksin untuk 20% populasi khususnya untuk negara berpenghasilan rendah.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menlu RI Dorong Diversifikasi Produksi Vaksin ke Negara Berkembang
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendorong diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang saat menghadiri konferensi internasional terkait kerja sama vaksin pada Kamis (5/8/2021).

Menlu RI menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membantu negara berkembang dalam hal penguatan infrastruktur esensial, pusat penelitian, jalur produksi, fasilitas cold storage, dan sumber daya manusia.

Pada saat yang sama, kolaborasi internasional harus dapat memfasilitasi akses ke bahan baku, pembebasan HKI, transfer teknologi, termasuk vaksin mRNA serta skema pembiayaan yang sehat.

“Kita harus mendorong solidaritas dan kerja sama internasional untuk mempercepat vaksinasi global, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi vaksin. Hal ini dapat dicapai salah satunya melalui diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang,” tegas Menlu RI, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Lawatan Menlu Retno, RI Boyong Rp 1,1 Triliun Dukungan Kesehatan dari AS

Menlu RI juga sebagai Co-Chair Covax AMC-EG menyampaikan pentingnya dukungan semua negara kepada mekanisme Covax, sebagai satu-satunya platform global yang menjamin kesetaraan akses bagi semua.

Selain itu, Covax juga perlu segera mengeksplorasi alokasi vaksin untuk 20% populasi khususnya untuk negara berpenghasilan rendah.

Berita Rekomendasi

Konferensi internasional yang dihadiri Menlu bertajuk "The First Meeting of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation" yang diselenggarakan secara virtual.

Konferensi diikuti oleh Sekjen PBB, Dirjen WHO, Menteri Luar Negeri dan Pejabat Tinggi lebih dari 23 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika serta perwakilan Organisasi Internasional lainnya. 

Konferensi menghasilkan outcome document berupa Joint Statement of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas