Jubir Muda PAN: Gen Z Warga Negara yang Potensial
Menurutnya perlu menguatkan kepercayaan anak muda saat ini pada institusi partai dan turut aktif dalam partisipasi politik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di indonesia saat ini sudah didominasi oleh generasi Z yaitu mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27, 94 persen dari total populasi saat ini.
Gen Z juga sudah menyumbang hampir sepertiga dari populasi global.
“Para pemimpin saat ini tidak dapat mengabaikan Gen Z dengan harapan bahwa korelasi historis antara usia dan konservatisme berlaku. Kemajuan teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, yang mungkin semakin mempercepat pergeseran sikap dari generasinya," kata Aliah Sayuti kepada media usai acara pengukuhan Juru Bicara Muda PAN pada Jumat (7/8/2021).
Menurutnya perlu menguatkan kepercayaan anak muda saat ini pada institusi partai dan turut aktif dalam partisipasi politik.
“Generasi Z cenderung menilai para pemimpin berdasarkan dampak keputusan mereka terhadap orang-orang di sekitar mereka sebagaimana inklusi pemangku kepentingan.”, tambahnya.
Baca juga: Ritel Milenial Dominasi 70 Persen dari 5,6 Juta Investor Pasar Modal
Para pemimpin hari ini harus lebih inklusif terhadap Gen Z.
Banyak yang menganggap mereka hanya sebagai “anak nakal” daripada calon peminpin masa depan.
Sebagai Jubir Muda PAN, Aliah menuturkan pihaknya telah mempersiapkan langkah dan tindakan untuk bekerja sama dengan Gen Z.
“Ada banyak sekali alat sosial dan kolaboratif, kami siap meminta pandangan dan wawasan mereka. Dari platform media sosial tradisional seperti Facebook, Twitter hingga aplikasi yang lebih baru seperti Instagram dan TikTok, Gen Z seringkali lebih mudah diakses daripada generasi yang lebih tua," kata Aliah.
Lebih lanjut, Aliah menuturkan kuncinya di sini adalah mendorong Gen Z untuk terlibat dengan mengarahkan serta memberi dukungan melalui platform atau layanan atau aktivitas yang mereka sukai.
Bangun pemuda dalam kelompok untuk terlibat dalam setiap pengambilan keputusan.
Partisipasi dan pemuda dalam proses harus mengadopsi metode yang lebih inovatif seperti partisipasi digital, pengelolaan bersama, dan penciptaan ruang-ruang atau media dalam berkarya.
“Kita perlu melakukan hal-hal yang baru untuk memperbaharui bentuk-bentuk yang kurang inovatif seperti dewan pemuda atau badan-badan terkait. Perlu lebih dari itu dengan tujuan menciptakan ruang bagi kaum muda untuk terlibat, dimana mereka dapat berbagi keyakinan dan nilai-nilai mereka dan membantu mempengaruhi keputusan dan hasil yang berdampak pada mereka," kata Aliah.