Tren Kematian Akibat Covid-19 di Luar Jawa & Bali Meningkat 283,41 Persen
Tren kematian akibat Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali mengalami peningkatan sebesar 283,41 persen.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator Pandemic Talks Firdza Radiany mengungkapkan terjadi peningkatan penularan Covid-19 di luar wilayah Pulau Jawa dan Bali dalam beberapa waktu terakhir.
Firdza mengungkapkan angka secara persentase tren kematian akibat Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali mengalami peningkatan sebesar 283,41 persen.
Jumlah ini lebih tinggi dibanding dengan wilayah Pulau Jawa dan Bali, yakni sebesar 239,06 persen.
"Ternyata tren kematian di luar Jawa itu lebih tinggi daripada di Jawa. Walaupun secara nominal lebih kecil, tapi secara persentase lebih besar ya," ujar Firdza dalam webinar Forum Diskusi Salemba, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Pemerintah Siaga, Kasus Covid-19 Mulai Meningkat di Luar Jawa
Saat ini, proporsi kasus positif Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali masih lebih tinggi dengan 54, 77 persen.
Sementara di luar Pulau Jawa dan Bali sebesar 45,23 persen.
Meski begitu, tren kasus positif Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali terus mengalami peningkatan.
"Kasus corona di Jawa turun, kasus di luar Jawa justru tak turun dan cenderung naik. Ini tercermin dalam trend chart yang merah," ungkap Firdza.
Firdza menjelaskan per 15 Juli kasus harian di Jawa dan Bali mencapai puncaknya dengan 43 ribu.
Namun secara pelan-pelan mulai turun.
Penurunan di wilayah Pulau Jawa dan Bali malah terjadi sebaliknya untuk wilayah di luarnya.
Menurutnya penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali efektif menurunkan kasus positif Covid-19.
Namun di penyebaran Covid-19 malah meningkat di luar Pulau Jawa dan Bali.
"Jadi PPKM di Jawa Bali berhasil menurunkan, berhasil menahan. Namun di kesempatan yang sama virus semakin menyebar ke luar Jawa," ucap Firdza.
Kasus aktif Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali, kata Firdza, meningkat hingga dua kali lipat.