Ayahanda Apriyani Rahayu: Anak Saya Selalu Juara
Amirudin hanya berharap, anaknya bisa meningkatkan prestasinya lagi dan mendapatkan medali lebih banyak lagi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suaranya lantang. Amirudin mengaku bersyukur anaknya bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga internasional.
Putrinya, Apriyani Rahayu mendapat medali emas di ajang Olimpiade di cabang olahraga Bulutangkis ganda putri bersama Greysia Polii.
Amirudin hanya berharap, anaknya bisa meningkatkan prestasinya lagi dan mendapatkan medali lebih banyak lagi.
"Dimulai 2006. Dia ikut pertandingan usia dini tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Waktu itu dia baru kelas 5 SD. Putri saya sudah beberapa tahun selalu juara bulutangkis," ungkap Amirudin saat wawancara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat, Sabtu (7/8/2021).
Berikut wawancara khusus Tribun Network bersama Ayah Apriyani Rahayu, Amirudin:
Waktu Apriyani mendapat medali emas di Tokyo Anda sampai meneteskan air mata, apa penyebabnya?
Putri saya sudah beberapa tahun selalu juara bulutangkis, namun suasana Olimpiade ini berbeda tentu kita ada rasa terharu.
Ditambah saya juga mengingat almarhum mamahnya yang selalu mengantar kemana-mana. Itulah sehingga meneteskan air mata.
Kalau masalah juara yang baru-baru ini di Spanyol dia juara satu, alhamdulilah di Perancis, India, Thailand empat kali juara satu.
Orang tua kewajibannya tinggal berdoa dan bisa dia aktif latihan terus sesuai program di pelatnas.
Selain bulutangkis apakah ada hobi olahraga lain yang digeluti Apriyani?
Sepak bola dan yang kedua sepak takraw.
Kemudian bisa diceritakan bagaimana mulanya Apriyani bisa sampai menekuni bulutangkis?
Kalau sampai menekuni bulutangkis sejak dari kecil empat tahunan. Apriyani mulai bermain badminton menggunakan raket kayu dengan bulu ayam yang ditancap di tangkai sapu.