Jokowi: Saya Tidak Mau Lagi Mendengar Ada Suap
Presiden Jokowi berharap, dengan Sistem OSS ini semakin mempermudah pelayanan perizinan berusaha di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS) berbasis risiko, pada Senin (9/8/2021).
Presiden berharap, dengan Sistem OSS ini semakin mempermudah pelayanan perizinan berusaha di Indonesia.
Pasalnya, Jokowi mengaku mendapat banyak aspirasi dari para pelaku usaha mulai dari kecil, menengah hingga besar.
Dimana, mereka sangat membutuhkan pelayanan yang cepat dan mudah.
“Para pelaku usaha membutuhkan layanan yang mudah, yang cepat dan yang tidak berbelit-belit Jika ini terpenuhi maka saya yakin akan memberikan dampak yang signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional maupun di daerah,” kata Jokowi.
Baca juga: Mengaku Takut, Eks Pejabat Kemensos Berniat Mundur dari Jabatan sebelum Terjaring OTT Korupsi Bansos
Presiden Jokowi juga menegaskan, bahwa reformasi layanan perizinan guna memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Sehingga, bisa mendorong lebih banyak lagi para wirausaha baru.
"Dan yang paling penting akan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Jadikan Rumah Ibadah Sebagai Sentra Pengendalian Covid-19
Kepala Negara juga menegaskan, dengan adanya Sistem OSS ini jangan sampai terdengar kembali adanya kesulitan yang dihadapi oleh para pengusaha.
Terlebih, adanya upaya suap yang dilakukan untuk mempermudah usaha.
“Saya tidak mau lagi mendengar ada suap. Semua harus dilakukan secara terbuka, secara transparan dan memudahkan para pengusaha," ucap Jokowi.
"Jika ada aparat pemerintah yang tidak bersih, yang mencoba-coba laporkan pada saya,” tegasnya.