Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tarif PCR di RI Mahal, Komisi IX DPR: Di Negara Shah Rukh Khan Jauh Lebih Murah

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyoroti mengenai tingginya biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Indonesia.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Tarif PCR di RI Mahal, Komisi IX DPR: Di Negara Shah Rukh Khan Jauh Lebih Murah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyoroti mengenai tingginya biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Indonesia. Saleh mendorong agar pemerintah melakukan perbandingan harga PCR dengan negara lain 

"Dengan begitu, kita di Indonesia tidak merasa membayar lebih jika dibandingkan dengan di negara lain," ucapnya.

Guru Besar FKUI: Kalau Harga Tes PCR di Indonesia Murah Penularan Covid Bisa Dikendalikan

Perbandingan tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di India yang lebih murah ketimbang Indonesia menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Pertanyaan terus muncul mengenai harga alat tes PCR tersebut yang dianggap lebih mahal di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut kalau harga tes PCR lebih murah di Indonesia maka lebih mudah untuk mengendalikan penularan virus covid-19.

Baca juga: Varian Baru Masih Ada, Juru Bicara Covid-19 Sebut Tidak Ada Pelonggaran

"Kalau harga tes lebih murah maka jumlah tes di negara kita juga dapat lebih banyak sehingga lebih mudah mengendalikan penularan di masyarakat," ujar Tjandra kepada Tribun, Sabtu (14/8/2021).

Tentu kata Prof Tjandra perlu analisa yang mendalam mengapa sampai biaya tes PCR di tanah air begitu mahal.

Berita Rekomendasi

Pengalaman Tjandra sewaktu menjabat Direktur WHO Asia Tenggara dan berkantor di New Delhi, biayanya tes PCR 2400 rupee, atau Rp 480.000. Waktu itu tarif tes PCR di Indonesia masih sekitar lebih dari 1 juta rupiah.

Pada November 2020 pemerintah kota New Delhi menetapkan harga baru yang jauh lebih rendah lagi, hanya 1200 rupee atau Rp 240.000, turun separuhnya dari yang saya bayar di bulan September 2020. 

Lalu turun lagi harga tarif PCR menjadi 800 rupee saja (Rp 160.000) untuk pemeriksaan di laboratorium dan RS swasta.

Baca juga: Biaya Tes PCR Tinggi, Pimpinan DPD RI: Keselamatan Rakyat Tidak Bisa Ditinjau dari Aspek Untung-Rugi

Selanjutnya awal Agustus 2021 ini pemerintah kota New Delhi menurunkan lagi patokan tarifnya, menjadi 500 rupee, atau Rp 100 ribu saja.

Kalau pemeriksaannya dilakukan di rumah klien maka tarifnya adalah 700 rupee, atau Rp 140 ribu rupiah.

Sementara itu tarif pemeriksaan rapid antigen adalah 300 rupee atau Rp 60 ribu rupiah.

Pemerintah kota New Delhi juga meminta agar laboratorium swasta di kota itu dapat menyelesaikan pemeriksaan dan memberi tahu hasilnya ke klien dalam satu kali 24 jam, termasuk juga melaporkannnya ke portal pemerintah yang dikelola oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) sehingga ditanya segera dikompilasi di tingkat nasional, mencegah keterlambatan pelaporan, inisiatif yang bagus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas