Berpotensi Memecah Belah Bangsa, PKS Minta Lomba Artikel BPIP Dihentikan
Nabil menyayangkan jika anggaran besar untuk BPIP hanya menghasilkan kegiatan berupa lomba-lomba semata.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai apa yang dilakukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) saat menggelar lomba penulisan artikel yang diadakan dalam rangka Hari Santri Nasional 2021 jauh keluar dari tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
Pasalnya, mengacu pada Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2018, BPIP adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan tupoksi yang sangat penting dan strategis.
"Seluruh tupoksi BPIP bersifat strategis. Karena itu badan ini digawangi langsung oleh tokoh-tokoh hebat sekelas profesor. Bukankah Ketua Dewan Pengarahnya dan Kepala Badannya adalah para profesor yang mestinya mampu menghasilkan pemikiran dan konsep strategis?" kata Nabil Ahmad Fauzi, Ketua Departemen Politik DPP PKS, Minggu (15/8/2021).
"Jadi untuk apa BPIP mengadakan kegiatan teknis seperti acara lomba-lomba seperti itu. Terlebih lagi dengan tema lomba yang dangkal, kontroversial dan tendensius. Jauh dari peran yang seharusnya dikerjakan oleh lembaga tersebut," tambahnya.
Nabil meminta agar lomba penulisan artikel tersebut dihentikan.
Menurut Nabil, hal tersebut berpotensi memecah belah bangsa dengan polemik yang tidak perlu.
"Presiden perlu segera mengevaluasi kerja BPIP agar kembali kepada tupoksinya, agar keberadaan BPIP bisa lebih bermanfaat dan berdampak strategis bagi bangsa ini," kata Nabil.
Nabil menyayangkan jika anggaran besar untuk BPIP hanya menghasilkan kegiatan berupa lomba-lomba semata.
Baca juga: Tuai Kritik, Tema Lomba Penulisan BPIP Justru Dinilai Relevan dan Kontekstual
"Padahal kita sangat menantikan karya-karya besar dari BPIP untuk bangsa ini," ujarnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menjelaskan terkait tema lomba penulisan artikel tingkat nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021.
Romo Benny menegaskan, bahwa BPIP tak ada niat sama sekali membenturkan nasionalisme dan agama.
Terlebih, tema lomba yang diambil yakni hormat bendera menurut hukum Islam dan menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam, semata-mata hanya ingin melihat perspektifnya.
"BPIP tidak ada niat sama sekali untuk membenturkan nasionalisme dan agama," kata Romo Benny saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (13/8/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.