Masjid Istiqlal dan Katedral Inisiasi Gerakan Bantu Rakyat dari Rumah Ibadah
Bagi umat beragama, rumah ibadah tidak hanya terbatas sebagai pusat kegiatan peribadatan saja
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi umat beragama, rumah ibadah tidak hanya terbatas sebagai pusat kegiatan peribadatan saja.
Lebih dari itu, rumah ibadah hadir sebagai simbol dan identitas umat yang turut mewarnai dimensi sosial, ekonomi, maupun politik.
Di tengah gelombang pandemi COVID-19 kedua yang menghantam Indonesia, Masjid Istiqlal dan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta bergandengan tangan untuk memberikan bantuan sosial bagi warga sekitar yang terdampak pandemi.
Baca juga: Cara Mudah Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Pertama dan Kedua di PeduliLindungi
Kolaborasi dua rumah ibadah ini menitikberatkan bahwa agama yang berbeda-beda secara teologis dan konsepsi Ketuhanan pun bertemu pada satu titik yaitu nilai-nilai kemanusiaan.
Titik temu ini berangkat dari satu pemahaman bahwa keberadaan rumah ibadah yang menduduki fungsi sentral dan strategis perlu dioptimalkan penggunaannya, baik dari segi fisik maupun kegiatan pemakmuran bagi umat.
Didukung penuh oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (BULOG), acara ini diselenggarakan di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat (13/8/2021), lalu.
Baca juga: Sandiaga Uno: Vaksinasi Massal Covid-19 Gerak Cepat untuk Bangkit dari Pandemi
Hadir dalam acara ini K.H Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI); Romo Bernardus Christian Triyudo Prastowo, S.J, Pastor Rekan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta; Awaludin Iqbal, Corporate Secretary BULOG.
Serta perwakilan dari berbagai organisasi lintas agama yang turut menyukseskan acara ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF), Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal (ARMI), dan BSI Muda.
Dalam sambutannya, K.H Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada HMI atas inisiatif organisasi ini dalam menggandeng tokoh-tokoh lintas agama untuk agenda kemanusiaan.
Baca juga: Jadi Syarat Masuk Mal, Ini Cara Scan Barcode Sertifikat Vaksin Covid-19 di Aplikasi PeduliLindungi
“Apa yang kita saksikan pada hari ini, teman-teman menghadap ke Katedral di samping Masjid Istiqlal, itulah lambang Keindonesiaan yang sangat hidup.
Sesulit apapun jalan yang kita hadapi saat ini, ini adalah kekayaan batin yang dimiliki anak bangsa dalam berbagi.
Kita tidak boleh sendiri-sendiri dalam mengurus umat dan bangsa. Harus ada sinergi, karena di mana ada sinergi, di situ ada berkah,” ungkapnya.
Dengan semangat yang sama, Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr mengatakan, mengutip Paus Fransiskus, rumah ibadah adalah rumah sakit di median perang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.