Hadirnya Industri dalam Pemberdayaan Nelayan Kota Cilegon
Bantuan ini merupakan upaya pemecah permasalahan yang selama ini ada di nelayan Kota Cilegon sehingga diharapkan peningkatan kesehatan
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krakatau Bandar Samudera (Krakatau International Port/KIP) ambil bagian dalam Festival Nelayan PPKM (Penguatan Pemberdayaan Keluarga Mandiri) yang diadakan di Pangkalan Nelayan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Sabtu (14/8/2021) lalu.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta ini merupakan kegiatan pertama yang melibatkan 10 pangkalan Nelayan yang ada di Kota Cilegon.
Kegiatan yang merupakan kolaborasi KIP, PPM School of Management, PT Krakatau Niaga Indonesia dan Pertamina Gas ini juga mengupayakan pemberdayaan nelayan dari hulu ke hilir, yaitu bantuan sarana dan prasarana tangkapan ikan hingga pemasaran tangkapan dan olahan masakan tersebut.
Dalam keterangan yang diterima Minggu (15/8/2021), Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia yang juga CEO Krakatau International Port, Akbar Djohan mengatakan kegiatan ini sangat penting dilakukan dalam upaya pemberdayaan nelayan di sekitar Pelabuhan KIP.
”Kegiatan ini membuktikan bahwa negara hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Kami yang merupakan bagian dari BUMN Krakatau Steel Group, ingin menunjukkan bahwa kami hadir dalam pemberdayaan nelayan, Pak Menteri selalu memberikan arahan kepada kami agar selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat sehingga manfaat adanya BUMN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Akbar.
Baca juga: Kemenhub Gandeng Pemda Papua Dukung Peningkatan Perekonomian Melalui Sektor Logistik
Bantuan yang diberikan ini juga merupakan upaya pemecah permasalahan yang selama ini ada di Nelayan Kota Cilegon, sehingga diharapkan peningkatan kesejahteraan nelayan dapat segera terealisasi.
”Seperti yang dapat dilihat bahwa bantuan kali ini, selain sembako untuk meringankan beban saat situasi pandemi, ada juga alat-alat seperti coolbox, freezer, genset dan lain-lain. Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya memecahkan masalah nelayan di Cilegon selama ini, yang memang harus dicarikan solusinya dari hulu ke hilir,” tutup Akbar.
Hal ini diamini oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon, Tatang Tarmizi bahwa masalah Nelayan di Kota Cilegon ini harus diselesaikan dari hulu ke hilir, dan kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari solusi masalah itu.
"Perlu diingat Bapak Ibu Nelayan semua, bahwa apa yang kita terima ini bukan sekedar bantuan, tetapi program yang akan terus berlangsung dalam upaya penyelesaian masalah nelayan selama ini, sehingga diharapkan dengan ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan khususnya di Kota Cilegon. Saya mewakili nelayan Kota Cilegon berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan turut membantu dalam kegiatan ini,” ucap Wahyu.
Pada kesempatan yang sama perwakilan PPM School Management Angkatan 70, Wahyu Setyawan menekankan pentingnya jaringan untuk berkembangnya Nelayan Cilegon.
"Kami mengajak salah satu BUMN yaitu PT Perindo (Perikanan Indonesia) untuk menciptakan wadah membangun relasi dan promosi sehingga tangkapan ikan nelayan dapat berskala industri bahkan ekspor ke depannya” tegas Wahyu.
Sementara Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta mengapresiasi bantuan kepada 10 pangkalan nelayan di Cilegon ini dan berharap pemberdayaan nelayan di lingkungan Kota Cilegon segera terealiasasi dengan lengkapnya bantuan yang diberikan.
"Saya mewakili Pemerintah Kota Cilegon sangat mengapresiasi kegiatan pemberdayaan nelayan ini, terlebih bantuan ini sangat lengkap. Terima kasih kepada seluruh pihak."