Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

La Nyalla Tak Setuju Negara Dianggap Gagal Tangani Pandemi Covid-19

La Nyalla mengapresiasi atas kerja keras di sektor Pemulihan Ekonomi Nasional, di mana Indonesia mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in La Nyalla Tak Setuju Negara Dianggap Gagal Tangani Pandemi Covid-19
Istimewa
Silaturahmi lebaran antara Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa OSO, yang berlangsung Jumat (14/5/2021) malam di kediaman OSO. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Nyalla Mahmud Mattalitti tak sepakat adanya anggapan negara gagal menangani pandemi Covid-19.

Menurutnya, pemerintah sudah berusaha keras untuk mengurangi dampak dari pandemi yang terjadi di seluruh dunia tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam Sidang Tahunan MPR RI 2021 bersama DPR dan DPD, Senin (16/8/2021).

"Kami memberikan apresiasi atas semua upaya dan langkah yang telah dilakukan Pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19 selama ini. Tentu tidak mudah, menangani di sektor kesehatan dengan menjaga keseimbangan di sektor ekonomi," kata La Nyalla.

"Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa negara telah gagal dalam menangani pandemi ini. Bahwa ada kekurangan, memang harus diakui," imbuhnya.

Baca juga: Menhan Prabowo Yakin Bangsa Indonesia Mampu Melewati Pandemi Covid-19

La Nyalla juga mengapresiasi atas kerja keras di sektor Pemulihan Ekonomi Nasional, di mana Indonesia mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.

BERITA REKOMENDASI

Meskipun masih didominasi belanja konsumsi yang juga ditopang government spending dan momentum Ramadan serta Idul Fitri dan Idul Adha.

"Tentu kami berharap pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh indikator Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia yang baik. Karena hal itu akan menunjukkan dengan terang, apakah mesin ekonomi berjalan. Sebab bila industri dan manufaktur berjalan, berarti supply chain juga berjalan, kredit bank bergulir, buruh terus bekerja, dan market menyerap barang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas