Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

76 Tahun Indonesia Merdeka, Legislator PKS Sebut Banyak Daerah Belum Merdeka Infrastruktur

Tidak ada korelasi positif antara kekayaan sumber daya alam dengan laju kesejahteraan dan kemakmuran daerah yang sumber daya alamnya eksploitasi. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
zoom-in 76 Tahun Indonesia Merdeka, Legislator PKS Sebut Banyak Daerah Belum Merdeka Infrastruktur
DPR.GO.ID
Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Mazaat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen peringatan 76 tahun Republik Indonesia merdeka memberikan refleksi mendalam bagi anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat

Dia menyebut, di usia Indonesia yang kini sudah tua masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati kemerdekaan tersebut. 

"Selaku anggota Komisi V DPR RI, dua tahun terakhir saya telah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia. Salah satu kesimpulan yang saya tarik, masih banyak daerah yang belum menikmati hasil kemerdekaan ini. Ini tentu membuat miris kita semua" kata Syahrul kepada wartawan, Selasa (17/8/2021). 

Syahrul mengatakan bahwa rata-rata di daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa belum tersejahterakan dan merdeka di bidang ekonomi, dan minim infrastruktur. 

Baca juga: Fraksi PKS Nilai Target Pembangunan 2022 Tak Didasarkan Pada Asumsi Penanggulangan Covid-19

Dia menegaskan tidak ada korelasi positif antara kekayaan SDA dengan laju kesejahteraan dan kemakmuran daerah yang sumber daya alamnya eksploitasi. 

Baca juga: Selidiki Mahalnya Tes PCR, Legislator PKS: Harga Bisa 10 Kali di India

Syahrul mencontohkan di Dapil Riau 2 sebagai daerah pemilihannya. 

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, di Dapil Riau 2 bahkan Riau secara umum, masih banyak masyarakat yang tinggal di pedalaman dengan akses infrastruktur dan listrik yang tidak layak. 

Padahal Riau semenjak kemerdekaan telah memberikan devisa terbesar ke negara. 

"Di pesisir Riau, hampir semua masyarakat yang tidak menikmati jalan yang bagus, listrik murah dan 24 jam, air bersih, pendidikan dan kesehatan. Mereka hidup di bawah tekanan. Dan kita tidak menampik hal ini juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia lainnya," ujarnya. 

Dia tidak menampik saat ini anggaran infrastruktur sebagian teralihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. 

"Tidak kita pungkiri bisa berjalan hingga beberapa tahun ke depan. Namun pandemi terparah inikan baru beberapa tahun ini  sementara kita telah merdeka 76 tahun yang lalu," pungkas pria alumni Universitas Al Azhar, Mesir, ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas