Upaya Indonesia Keluar dari Daftar Pelanggar HKI, Ditjen KI Kemenkumham Temui FBI
Anom menyampaikan mengenai progres Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa dalam menangani permasalahan pelanggaran kekayaan intelektual (KI)
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI) Anom Wibowo melakukan pertemuan secara langsung dengan delegasi Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau Federal Bureau of Investigation (FBI).
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (16/8/2021) di kantor DJKI ini, dihadiri oleh delegasi FBI yang ditempatkan di Indonesia yakni Briton Goad selaku Assistant Legal Attache.
Tak hanya itu turut hadir pula John W. Pae selaku Assistant Legal Attache Supervisory Special Agent, serta Kompol Urip Sucipto perwakilan Mabes Polri.
Kepada FBI, Anom menyampaikan mengenai progres yang telah dilakukan Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa dalam menangani permasalahan pelanggaran kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.
"Progres yang tengah dilakukan tersebut diantaranya, Pembentukan Permenkumham terkait Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kekayaan Intelektual (PPNS KI), Perjanjian Kerja Sama dengan pemangku kepentingan, Pengadaan Alat Penyelidik, Diklat PPNS, dan Pembentukan Jabatan Fungsional Penyidik," kata Anom melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Sinopsis Point Break, Penyamaran Agen FBI Jadi Atlet Olahraga Ekstrem Tayang Malam Ini di Trans TV
Lebih lanjut kata dia, pertemuan tersebut juga sebagai upaya mengeluarkan Indonesia dari status Priority Watch List (PWL) atau daftar Pelanggar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dirilis oleh Kantor Kamar Dagang Amerika Serikat (USTR) .
Kata Anom untuk dapat keluar dari status PWL bukan suatu hal yang mudah.
Itu pun diakui pihak FBI, mengingat untuk mengeluarkan suatu negara dari status PWL tersebut terdapat tahapan yang perlu dilalui.
"FBI juga memahami bahwa untuk keluar dari PWL ini tidaklah mudah, karena ada tahap-tahap yang perlu dilalui, mulai dari PWL kemudian ke WL hingga keluar dari list tersebut", kata Anom.
Ia juga meminta dukungan FBI untuk melatih dan meningkatkan kemampuan PPNS KI dalam melindungi kekayaan intelektual di Indonesia.
"Saya juga minta kepada FBI untuk melatih dan meningkatkan kemampuan kita," pungkas Anom.