Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Al Kahfi, Surat An Naas dan Al Falaq Juga Baik Dibaca saat Hari Jumat, Berikut Keutamaannya

Tak hanya surat Al Kahfi, surat An Naas dan Al Falaq juga baik dibaca setiap hari Jumat. Berikut keutamaannya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Selain Al Kahfi, Surat An Naas dan Al Falaq Juga Baik Dibaca saat Hari Jumat, Berikut Keutamaannya
Paud IT Al Hasanah Bengkulu
Ilustrasi membaca Alquran 

TRIBUNNEWS.COM - Membaca surat Al Kahfi adalah satu di antara amalan sunah yang bisa dilakukan umat Muslim setiap hari Jumat.

Kendati demikian, terdapat dua surat lainnya yang bisa dibaca setiap hari Jumat, yaitu surat An Naas dan Al Falaq.

Dikutip dari Juz Amma yang ditulis Hafizh El-Firadusy, surat An Naas dan Al Falaq sama-sama mengajarkan kepada manusia, berupa perintah hanya kepada Allah SWT manusia menyerahkan diri untuk berlindung dari segala keburukan yang ditimpakan oleh orang jahat atau makhluk lainnya.

Rasulullah SAW selalu membaca kedua surat ini sebelum tidur agar terhindar dari segala keburukan.

Barang siapa yang membaca surat An Naas dan Al Falaq di hari Jumat, niscaya Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.

Baca juga: Surat Yasin Ayat 1-83 dengan Tulisan Arab dan Latin, Dilengkapi Doa setelah Membaca Surat Yasin

Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya, Salah Satu Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Berikut bacaan surat An Naas dan Al Falaq beserta latin dan terjemahannya:

Surat An Naas

Berita Rekomendasi

1. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Qul a'uudzu birobbin naas

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

2. مَلِكِ النَّاسِۙ

malikin naas

Raja manusia,

3. اِلٰهِ النَّاسِۙ

ilaahin naas

sembahan manusia,

4. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

ming syarril waswaasil khonnaas

dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

5. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

aladzii yuwaswisu fii shuduurin naas

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

6. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

minal jinnati wan naas

dari (golongan) jin dan manusia.”

Baca juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Latin dan Terjemahannya, Baik Dibaca Setiap Hari Jumat

Baca juga: Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Simak Surat Al Kahfi Ayat 1-10

Surat Al Falaq

1. قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ

Qul a'uzuu birabbil falaq

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

2. مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

ming syarri maa kholaq

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

3. وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

waming syarri ghoosiqin idzaa waqob

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

4. وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ

waming syarrin naffaatsaati fil 'uqod

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

5. وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

waming syarri haasidin idzaa hasad

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

Baca juga: 10 Amalan Sunnah bagi Umat Muslim saat Bulan Muharram: Ziarah, Sedekah, hingga Membuat Celak Mata

Baca juga: 20 Ribu Alquran Disalurkan untuk Umat Muslim di Sulsel, Ini Harapan Amirul Ummah Indonesia

Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

qayyimal liyunżira basan syadīdam mil ladun\-hu wa yubasysyiral-muminīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,

3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

mākiṡīna fīhi abadā

mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."

5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā liābāihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā

Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.

9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā

Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas