Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Letkol Pnb Ludwig Bayu, Sosok di Balik Evakuasi WNI dari Afghanistan oleh TNI AU

Letkol Pnb Ludwig Bayu bersama Mayor Pnb Mulyo Hadi dan 10 awak pesawat Skadron Udara 17 TNI AU, diterjunkan untuk bantu evakuasi WNI di Afghanistan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Profil Letkol Pnb Ludwig Bayu, Sosok di Balik Evakuasi WNI dari Afghanistan oleh TNI AU
tni-au.mil.id
Letkol Pnb Ludwig Bayu saat penyematan pangkat militer Tituler, Selasa (30/7/2019). 

Dalam waktu yang relatif singkat, para awak pesawat menyiapkan kelengkapan pesawat dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama dengan Kementerian Luar Negeri.

Termasuk mengajukan flight clearance sesuai rute penerbangan, serta berkoordinasi dengan Atase Pertahanan RI yang berada di tiap-tiap negara yang akan dilalui, selama penerbangan menuju Islamabad.

Sesuai perencanaan yang telah dibuat, tepat pada pukul 06.00 WIB, pesawat TNI AU Boeing 737-400 dengan callsign "Kencana Zero Four" lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, membawa Satgas dan Tim Evakuasi.

Perjalanan menuju Islamabad menempuh waktu penerbangan selama 17 jam, melalui Banda Aceh, Colombo, Srilanka, Karachi, Pakistan, dan mendarat di Islamabad, Pakistan pada pukul 15.13 UTC atau pukul 20.13 waktu Islamabad.

Setelah mendarat di Islamabad, diputuskan untuk menginap sembari memantau perkembangan situasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, sebelum melaksanakan proses evakuasi WNI di sana.

Selama di Islamabad, seluruh awak pesawat terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di sekitar landasan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, terutama eskalasi kerumunan massa yang dapat mengganggu jalannya pendaratan di sana.

"Hambatan yang dihadapi terutama adalah data-data terkini dari landasan Bandara Hamid Karzai International, serta kondisi sekitar landasan yang tidak menentu," ungkap Mulyo.

Orang-orang Afghanistan naik ke atas pesawat di bandara di Kabul pada 16 Agustus 2021. Ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras Islam yang ditakuti, Taliban.
Orang-orang Afghanistan naik ke atas pesawat di bandara di Kabul pada 16 Agustus 2021. Ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras Islam yang ditakuti, Taliban. (Wakil Kohsar / AFP)

Baca juga: Hindari Taliban, Anak-anak Afghanistan Dievakuasi Melalui Tembok Tinggi Berduri

Baca juga: Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afghanistan dari Taliban

Berita Rekomendasi

"Eskalasi kerumunan massa terjadi ketika awak pesawat sudah sampai di Islamabad, sehingga keputusan dari pihak Kemenlu menunda penjemputan selama 1-2 hari," tambah Mulyo.

Setelah mendapatkan data-data lengkap tentang kondisi Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, bisa didarati, diputuskan pesawat terbang dari Islamabad pada Jumat (20/8/2021) dini hari.

Keputusan ini diambil, dengan harapan kondisi bandara sepi dan tidak ada eskalasi massa.

Pesawat Boeing 737-400 pun lepas landas dari Islamabad pada pukul 04.33 dini hari waktu setempat menuju Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.

Tantangan lain yang dihadapi para awak pesawat adalah kondisi bandara Bandara Internasional Hamid Karzai yang dikelilingi pegunungan dan banyaknya fasilitas bandara yang tidak berfungsi secara optimal.

Saat pelaksanaan evakuasi, medan Afghanistan yang merupakan kota yang dikelilingi pegunungan dengan elevasi runway 5.877 feet di atas permukaan laut, ditambah fasilitas nav aid bandara (ILS, VOR), night facilities ,dan air traffic service yang tidak berfungsi maksimal.

Tantangan lain yang dihadapi para awak pesawat adalah saat mengidentifikasi runway, karena matahari belum terbit dan lampu runway tidak menyala seluruhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas